Tingkatkan Kapasitas BDSP, PPIU Kalsel Gelar Start Up Workshop

Tingkatkan Kapasitas BDSP, PPIU Kalsel Gelar Start Up Workshop

BANJARBARU, MK – Start Up Workshop peningkatan kapasitas Businees Development Service Provider (BDSP) program Youth Enterprenuership and employment Support Service (YESS) Kalimantan Selatan digelar 26 hingga 27 Maret 2021, di Grand Dafam Q Hotel Banjarbaru.

Dengan tetap memperhatikan prokes Covid-19, workshop diikuti oleh sekitar 50 orang dari unsur District Implementation Team (DIT), Pengelola BDSP yang terdiri dari BBP Kecamatan dan P4S dan beberapa UPT Teknis dari berbagai kementerian yang berada di tiga kabupaten lokasi program YESS, seperti Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu.

Sebagaimana diketahui bahwa program YESS merupakan salah satu upaya Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDM) guna mengembangkan kewirausahaan bagi milenial.

Program ini bertujuan untuk mencetak wirausahawan atau tenaga kerja profesional di sektor pertanian, sekaligus sebagai percontohan pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di perdesaan melalui fasilitasi dan bimbingan kepada generasi muda.

Untuk itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak selaku BDSP untuk memberikan dukungan layanan pengembangan bisnis dari bagi pemuda tani milenial. 

“Karenanya BDSP perlu ditingkatkan, sehingga mampu manjalankan perannya,” ujar Angga Aditya Permana, Project Manager YESS Provincial Programme Implementation Unit (PPIU) Kalsel. 

Sementara output yang diharapkan selama workshop adalah teridentifikasinya kebutuhan pengembangan SDM staff BDSP sebagai dasar kegiatan pengembanan kapasitas BDSP yang dalam pelaksanaannya nanti difasiltasi oleh PPIU.

Serangkaian kegiatan yang dilakukan antara lain tinjauan tentang pengembangan sumber daya manusia pertanian dan trend bisnis di Kalimantan dilanjutkan dengan diskusi kelompok merumuskan permasalahan dan kebutuhan peningkatan kapasitas BDSP.

Diskusi dipandu oleh team MoT (Master of Trainer) bertujuan untuk menganalisis hasil uji tuntas penilaian BDSP dan merumuskan kebutuhan untuk peningkatan kapasitas BDSP. 

Pengelompokan diskusi BDSP didasarkan kabupaten lokasi program untuk mengefisiensikan waktu dan untuk dapat memperoleh rumusan yang fokus pada kondisi kabupaten masing-masing.

Marhaenis Budi Santoso, salah satu team MoT menilai baik pengelompokan diskusi itu. Pengelompokkan berdasarkan kabupaten lebih fokus dan spesifik lokasi.

“Diskusi ini sekaligus untuk menyamakan persepsi antara BDSP-BDSP dengan DIT masing-masing kabupaten, meskipun hasilnya tetap perlu disandingkan,” ujarnya.

Nantinya, BDSP diharapkan dapat secara swakelola melakukan peran dan fungsi dalam program YESS yaitu melaksanakan pelatihan untuk mempromosikan pemuda perdesaan mengembangkan agribisnis, melakukan pendampingan, dan memfasilitasi pemuda dalam mengakses pasar, sumber input, sumber permodalan, serta menjalin jejaring kerjasama.

“Itu bukan tugas baru, tapi sejalan dengan penetapan P4S sebagai pusat pelatihan dan BPP Kecamatan sebagai pusat pembelajaran, dan bukan sekedar sebagai tempat pembelajaran,” terang Marhaenis di sela-sela diskusinya.[advertorial]

Lebih baru Lebih lama