Musafir

Musafir

Puisi oleh Maradona Sihombing

Tembang safar menuntun langkah
Larik-lariknya menguatkan tekad
Gemuruh rintih tak lagi sendu
Niat kuat membenteng juangnya
Menerobos tumpuk onak yang menghadang
Safar sudah jadi nada kalbunya
Mengalunkan melodi mesra
Mengiring deretan langkah kaki

Duhai, apakah gerangan ia cari?
Kebahagiaan menghayati semesta
Sebagai syukur pada Yang Kuasa
Sembari menggapai cinta-Nya
Pada setiap kontemplasi safar
Beriring zikir hati

Pada jutaan langkah tergerak
Dan tetes peluh mengalir sederas doanya
Kekuatan hati ia temukan
Kemurnian abdi mampu ia persembahkan pada Ilahi
Safarnya perjalanan abadi menuju Sang Abadi
Dia musafir cinta abadi

BIODATA
Maradona Sihombing, lahir di Dusun Bintais Jae, Labuhanbatu, Sumatera Utara. Menyelesaikan S1-nya dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada jurusan Syariah Islamiyah (2013). Ia tinggal di dusun kelahirannya. Facebook Maradona Sihombing. Puisi-puisinya pernah dimuat di Koran Expos Independent, Sumatera Utara. Beberapa karya yang telah ia hasilkan seperti Mutiara 2 Negeri (Insan Cita, 2014), antologi puisi Dongeng Sang Jenderal (Qudsiyah Press, 2014), antologi puisi Ibu dalam Balutan Rindu – 70 Penyair Indonesia (FAM Publishing, 2015), antologi puisi Tentang Kota yang Menjaga Takbir dalam Degup Dada – 80 Penyair Indonesia (FAM Publishing, 2015), Ensiklopedi Penulis Indonesia Jilid 3 – 32 Penulis Indonesia (FAM Publishing, 2015), memoar Kinanah (Pintukata, 2016), Buku Putih (Prima, 2016), Batak Juga Muslim (2016) - sudah dibedah di koran Harian Analisa, Mengantar Bintang ke Angkasa (2017),  Puisi untuk Nabi (2017),  Catatatan Perjalanan – Jogja Istimewa (2018),  Masa Terindah (2018), dan Berantakan (2018), dan Sajak Cinta untuk Ibu (2019).

by #SastraBanua Facebook
Lebih baru Lebih lama