Alfian, Petani Milenial Kobar Sulap Pekarangan jadi Lahan Pertanian Produktif

Alfian, Petani Milenial Kobar Sulap Pekarangan jadi Lahan Pertanian Produktif

PANGKALAN BUN, MK - Menteri Pertanian (Mentan) Dr Syahrul Yasin Limpo SH MH menegaskan, hidupnya pertanian (peternakan) adalah hidupnya bangsa dan generasi milenial. 

Start up bidang pertanian bertujuan mempercepat peran generasi muda dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian.

“Agar lebih produktif dan berpeluang eksport, perlu petani muda yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembangunan pertanian/peternakan,” ujar Mentan Syahrul.

Kepala BPPSDMP Kementan RI, Prof Dr Ir Dedy Nurshamsy M.Agr menjelaskan, pertanian merupakan garda terdepan dalam pencegahan covid 19 dengan menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun.

“Pertanian serta peternakan berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh, produksi bahan pangan pada masa pademi Covid-19 tetap terus berjalan,” tegas Dedy.

Apa yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian melalui BPPSDM Pertanian terbukti dengan hadirnya petani milenial. 

Alfian Puguh Bowono Putra adalah seorang pemuda kelahiran Kotawaringin Barat (Kobar) 18 November 1999 yang berasal dari Desa Sungai Pakit Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah, Senin (8/2/2021)

Seorang pemuda lulusan SMA dari Pangkalan Banteng yang juga sebagai Ketua Kelompok Tani (Poktan) Muda Berkarya mengaku meraup keuntungan sekitar Rp5 juta per bulannya dari usaha pertanian Hortikultura seperti Cabe, Timun, Terong, Kacang Panjang dan Sayuran.

Alfian begitu sapan akrabnya mengaku melakukan pertanian dengan Sistem Pertanian Terpadu (integrated farming system). Artinya satu sistem yang menggunakan ulang dan mendaurulang, menggunakan tanaman dan hewan sebagai mitra, menciptakan suatu ekosistem yang “tailor-made”,meniru cara alam bekerja.

“Kami juga bergerak di bidang peternakan pengembangan Kambing Peranakan etawa, kedepannya Kelompok kami berencana akan mengembangkan progam pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan tani produktif,” tutur Alfian.

Alfian menambahkan jika dirinya menyulap pekarangan rumah menjadi lahan pertanian yang produktif dan menjadi nilai tambah pendapatan keluarganya.

Melihat peluang pasar yang bagus Alfian bersama anggota Poktan kemudian ingin mengembangkan pisang ambon sebagai produk buah unggulan yg menjanjikan serta memanfaatkan pupuk organik kotoran kambing sebagai penunjang tanaman yang dibudidayakan.

“Untuk pisang ini akan kami buat indukan dengan cara mengambil bonggolnya, kemaren kami juga sudah mendapat bimbingan dari Penyuluh Pertanian di BPP Pangkalan Banteng," kata Alfian.[advertorial]

Penulis : Bayu Binuang

Lebih baru Lebih lama