Petani Harus Optimis Kelola Lahan Pertanian Food Estate

Petani Harus Optimis Kelola Lahan Pertanian Food Estate

PULANG PISAU, MK - Para petani di kawasan program ketahanan pangan nasional atau Food Estate, khususnya di Belanti Siam diminta tetap optimis untuk mengelola lahan pertanian di wilayah lumbung padi terbesar kedua di Provinsi Kalimantan Tengah.

Dengan itu, diharapkan dapat menghasilkan produksi padi yang baik sesuai harapan bersama.

Itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Pulang Pisau, Slamet Untung Riyanto, saat dikonfirmasi awak media ini, Senin (4/1/2021) di ruang kerjanya.

"Untuk mengoptimalkan lahan produktif ini tentunya kita harapkan para petani tetap optimis, karena pemerintah sudah menyiapkan berbagai jenis bantuan untuk kebutuhan para petani di kawasan program Food Estate," ujarnya.

Terkait adanya keluhan sejumlah petani, Slamet menjelaskan, sejauh ini Distan Pulang Pisau sudah melakukan upaya terbaik bagi petani di kawasan Food Estate tersebut. 

Sebagai contoh, lanjutnya, seperti kasus serangan hama tikus yang merusak tanaman salah satu kelompok tani itu, Distan Pulang Pisau sendiri sudah melakukan kerjasama dengan pihak balai di Dinas Pertanian Provinsi Kalteng dalam hal penanganannya.

Seperti yang sudah dilakukan pihak balai, dimana dalam penanganannya melakukan gerakan bersama pengendalian hama tikus dengan menyiapkan jenis obat dan sarana lainnya, minimal mengurangi mengurangi serangan hama tersebut.

"Jadi, setiap ada keluhan dari petani yang sampai ke Distan Pulpis langsung kita laporkan ke pihak mereka (balai provinsi), dan mereka langsung datang ke lokasi. Kalau misal ada yang masih terdampak serangan hama itu, saya kira masih wajar. Karena lahan yang ditangani ini 10 ribu hektare," ungkapnya.

Tak hanya itu, lanjut Slamet, Distan Pulang Pisau juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam rangka upaya penanganan berbagai kendala yang dihadapi di kawasan program Food Estate sekarang dan yang akan datang, seperti keluhan masalah pupuk dan pengadaan benih padi yang dikeluhkan sejumlah petani akibat keterlambatan dan dianggap tidak sesuai itu pun sudah disampaikan.

"Artinya kami selalu melakukan koordinasi, baik dengan pemerintah provinsi maupun pusat terkait program Food Estate dengan berbagai kendala yang ada. Hanya saja, karena kewenangan ini ditangan pusat maka kita kabupaten sebatas koordinasi menyampaikan kendala dan keinginan para petani dengan pemerintah pusat yang menangani program ini," tuturnya.

Kemudian, ditanya langkah apa yang akan dilakukan pemerintah kabupaten dalam hal ini Dinas Pertanian Pulang Pisau untuk membantu tercapainya pada program tersebut secara maksimal? Slamet memastikan bahwa pihaknya kedepan akan melakukan pembinaan melalui dana sharing APBD kabupaten.

"Karena untuk kegiatan fisik dan sebagainya itu sudah ditangani pemerintah pusat. Jadi, kembali kami harapkan agar para petani tetap optimis untuk memajukan daerah kita ini. Kegagalan bukan membuat kita terpuruk, tetapi jadikan pengalaman untuk kita bangkit lagi," ucapnya sembari menutup pembicaraan.[manan]

Lebih baru Lebih lama