Perkebunan di Kalteng Diterpa Isu Penggundulan Hutan

Perkebunan di Kalteng Diterpa Isu Penggundulan Hutan

PALANGKA RAYA, MK - Usaha perkebuban berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Tengah menghadapi berbagai masalah dan kendala, di antaranya kebun masuk kawasan hutan sehingga pemicu deforestasy atau penggundulan hutan.

Hal tersebut diungkapkan Sekda Kalteng melalui Asisten II, Nurul Edy saat kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) terkait rencana induk perkebunanan berkelanjutan, Rabu (2/12/2020). 

Nurul Edy mengungkapkan, pembangunan perkebunan merupakan salah satu prioritas kebijakan dan program Pemerintah Provinsi yang bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya alam secara berkelanjutan. 

Juga, lanjutnya, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pelaku usaha perkebunan, meningkatkan penerimaan daerah, menyediakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, nilai tambah, daya saing usaha dan memelihara keharmonisan dengan masyarakat di sekitar wilayah perkebunan itu.

Akan tetapi, lanjut Nurul Edy, rencana induk dimaksud menghadapi berbagai masalah yakni rendahnya produktivitas tanaman, status areal perkebunan yang berada di kawasan hutan, kondisi sosial ekonomi serta budaya pekebun, maraknya isu deforestasi, lemahnya kelembagaan usaha, meningkatnya gangguan usaha perkebunan, inkonsistensi regulasi antara pusat dan daerah, hubungan hulu hilir yang belum terbangun dengan baik dan perlunya dukungan infrastruktur.

Untuk mendukung program strategis pemerintah di bidang perkebunan itu, bebernya, Dinas Perkebunan bersama stakeholder lainnya berinisiatif untuk melakukan serangkaian kajian pendekatan juridiksi yang akan menyajikan database perkebunan secara landscape dalam bentang Provinsi Kalteng.

"Rancangan kajian tersebut diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan komoditas unggulan perkebunan berdasarkan analisa kesesuaian lahan, analisa ekonomi dan cost benefit analysis, analisa pertimbangan kondisi sosial dan pertimbangan pelestarian lingkungan yang saling berkaitan satu dengan lainnya," tandasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Sri Suwanto menuturkan, kegiatan tersebut atas dukungan World Wildlife Fund for Nature (WWF) dan tentunya dukungan semua anggota tim pembina dan tim teknis. 

"Sektor perkebunan merupakan bagian yang sangat penting bagi kesejahteraan daerah. Rencana Induk Perkebunan disusun sebagai pedoman dalam mensinergikan program dan rencana aksi antar sub sektor," tukasnya.

Kegiatan itu dihadiri oleh dinas yang membidangi perkebunan se Kalteng, Civitas Akademi, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Perusahaan Kelapa Sawit, dan Non-Government Organization.[kenedy]

Lebih baru Lebih lama