Pemprov Kalteng Usulkan Tahura di Sebangau

Pemprov Kalteng Usulkan Tahura di Sebangau

PALANGKA RAYA, MK - Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran diwalili Sekda Fahrizal Fitri mengungkapkan rasa syukurnya karena kebakaran hutan dan lahan sangat minim di tahun 2020 ini. 

Kondisi disebutkan mampu mengurangi risiko terpapar Covid-19 akibat turunnya daya tahan atau imun tubuh sebagai dampak kabut asap.

Hal itu diungkapkannya di sela menerima penghargaan dedikasi konservasi dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia (RI), Minggu (27/12/2020).

Pemprov Kalteng pun mengapresiasi pihak Taman Nasional Sebangau yang telah secara konsisten melakukan rehabilitasi gambut di Taman Nasional dengan melibatkan pihak-pihak terkait serta masyarakat sekitar kawasan, salah satunya melalui pembangunan sekat kanal untuk meminimalisir terjadinya kebakaran di musim kemarau.

"Kami menyampaikan kebanggaan kami pada para forester, baik di Taman Nasional Sebangau maupun seluruh forester yang menjaga alam. Mereka memberikan peringatan kepada manusia demi keberlangsungan generasi. Kami akan tetap mendukung berkenaan upaya perlindungan ke depan. Taman Nasional Sebangau ini menjadi bagain obyek wisata yang kita harapkan memberikan pendapatan, baik bagi negara maupun masyarakat sekitar dalam rangka menggerakkan perekonomian masyarakat Kalteng," katanya.

Diungkapkannya, Pemprov Kalteng juga telah mengusulkan kepada Kementerian LHK RI untuk pembangunan Taman Hutan Rakyat (Tahura) yang berbatasan dengan Taman Nasional Sebangau sebagai bagian dari upaya untuk memperluas kawasan konversasi di Kalteng. 

"Kami berharap dukungan dari Pak Dirjen untuk kurang lebih 51 ribu hektare yang telah kami usulkan untuk Tahura yang berbatasan dengan Sebangau," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Taman Nasional Sebangau, Andi Muhammad Kadhafi menyampaikan bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang akan dikenang sebagai tahun penuh perjuangan, pengorbanan atas gugurnya para pahlawan Sebangau, dan tahun yang penuh tantangan, baik di awal tahun saat persiapan kunjungan kenegaraan maupun di ujung tahun saat Dirjen KSDAE mendapat penugasan khusus untuk membangun 176 sekat kanal di Taman Nasional Sebangau dalam kurun waktu 1 bulan. 

"Alhamdulilah berkat kerja keras, kerja ikhlas, semua staf dan Manggala Agni Taman Nasional Sebangau yang bersinergi dengan kelompok masyarakat bahu-membahu dalam cuaca hujan maupun terik matahari secara luar biasa mampu menuntaskan 176 sekat kanal dalam waktu efektif hanya 2 minggu. Pekerjaan yang intens, masif, dan sangat terkoordinir ini melibatkan ratusan pekerja dan insya Allah akan membantu memulihkan ekonomi masyarakat dalam situasi melemahnya perekonomian akibat pandemi Covid-19," jelasnya.

Pada saat bersamaan, pihaknya juga berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan perpustakaan Taman Nasional Sebangau, sebagai implementasi 10 Cara Baru agar UPT menjadi organisasi pembelajar. 

Ditambahkannya, pihaknya juga berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan penulisan 2 buah buku Taman Nasional Sebangau dengan judul "Sinergi Konservasi Dua Negeri" dan "Konservasi di Antara Manusia". 

Upaya pelestarian alam lainnya, menurutnya adalah kolaborasi BKSDA Kalteng dengan Taman Nasional Sebangau dalam membuat kajian koridor kehidupan liar pada area eks PLG dalam rangka pengembangan Food Estate di Kalteng.

Luas area studi adalah 1,4 juta hektare, di mana kajian survei satwa liar mengerahkan sumber daya yang sangat masif dan intens dengan lebih dari 140 sampling.

"Sebagai hasilnya, saat ini sudah terbentuk forum kolaborasi ekosistem esensial di Kabupaten Pulang Pisau dan rencana aksi telah disusun," tutupnya.[kenedy]

Lebih baru Lebih lama