Masalah Irigasi, Petani di Sakalagun tak Bisa Optimal Tanam OkMar

Masalah Irigasi, Petani di Sakalagun tak Bisa Optimal Tanam OkMar

KUALA KAPUAS, MK - Tingginya debit air di lahan persawahan menjadi salah satu kendala bagi sejumlah petani di Desa Sakalagun, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas untuk mengoptimalkan hasil pertanian.

Hal itu karena rata-rata lahan di wilayah itu terletak pada dataran rendah, apalagi pada saat musim hujan tiba air menggenang di lahan persawahan.

Padahal diketahui Desa Sakalagun merupakan salah satu desa yang masuk dalam kawasan pengembangan program ketahanan pangan nasional Food Estate, total pengembangan untuk Kecamatan Pulau Petak sendiri seluas 1.340 hektar.

Dalam pengembangan di kawasan itu pemerintah telah memberikan fasilitas berupa bantuan BBM untuk traktor roda 4 dan 2. Selain itu, juga ada bantuan pupuk.

Muhammad Imron, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) pada Dinas Pertanian (Distan) Kapuas mengungkapkan, kedalaman air di lahan persawahan di wilayah itu saat ini menjadi kendala yang dikeluhkan para petani.

"Mereka para petani mengharapkan akan perhatian pemerintah agar dibangun jaringan irigasi dilahan sawah, seperti pintu-pintu air, serta saluran air kuarter menuju lahan," kata Imron, Rabu (23/12/2020).

Padahal menurutnya, saat ini pemerintah sedang menggenjot tanam padi dua kali setahun untuk jenis padi unggul yang berumur 3 bulan saja.

"Salah satu kendala yang dihadapi pada musim tanam Oktober - Maret atau OkMar yaitu genangan air di lahan hal itu karna belum ditunjang sistem irigasi yang memadai," paparnya.

Kendala lain yang dihadapi petani, yaitu ancaman serangan tikus yang menyerang dimasa penyemaian maupun menjelang panen tiba.

Kendati begitu menurutnya, saat ini sebanyak 11 kelompok tani di Desa Saka Laguna juga telah melaksanakan penanaman padi unggul IR, dan petani setempat juga berterima kasih atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan selama ini.[zulkifli]

Lebih baru Lebih lama