Korporasi Petani, Konsep Kembangkan Pertanian dari Hulu ke Hilir

Korporasi Petani, Konsep Kembangkan Pertanian dari Hulu ke Hilir

PULANG PISAU, MK - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo dengan program utamanya Food Estate di Kalimantan Tengah mengembangkan konsep pertanian dari hulu ke hilir. Konsep pertanian ini dengan basis kluster Korporasi Petani di 2 Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.

Program Food Estate yang digagas  diharapkan dapat menjadi lumbung pangan nasional dan meningkatkan  kesejahteraan petani dengan terbentuknya korporasi Petani yang terdiri dari beberapa Badan Usaha Milik Petani (BUMP). 

Kecamatan Kahayan Hilir dan Kecamatan Maliku merupakan daerah program Food Estate yang telah membentuk BUMP dengan nama BUMP Cahaya Kahayan Modern. Terbentuknya BUMP Cahaya Kahayan Modern (CKM), perlu ditingkatkan sumber daya manusia dalam megelola BUMP. 

Badan Penyuluhan dan Pengembngan SDM Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang mensupport BUMP CKM untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pengelola dengan menggelar pelatihan tematik. 

Pelatihan tematik berbasis Korporasi mendukung Food Estate Angkatan LX (Penumbuhkembangan KEP/BUMP ke VIII) ini dilangsungkan mulai 15 hingga 17 Desember di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Maliku, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau. 

Pelatihan ini diikuti sebanyak 30 orang dengan berbagai asal peserta. Peserta berasal dari PPL, pengurus BUMP CKM, Dewan Pengawas BUMP CKM, dan Gapoktan. 

Dalam kegiatannya peserta belajar mengenai perumusan AD-ART, Tupoksi Pengurus, Menyusun Rencana Kerja, Mengidentifikasi Jaringan Kerjasama, dan Sharing sesion di Koperasi Sinar kencana Desa Tahai baru.

Tampak hadir dalam kegiatan ini Retno Hermawan dari BBPP Binuang, Pradoto Widyaiswara BPP Lampung, dan Ruswati Kepala BPP Maliku.

Dalam materinya Retno mengatakan, pengurus BUMP harus memiliki visi dalam membawa "perahu organisasi" ke depan dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dan tetap memperhatikan pelaku ekonomi yang ada di desa.

Pelaku ekonomi di desa harus dirangkul dengan sistem kerja sama yg saling menguntungkan, win win solution, sehingga keberadaan BUMP dapat diterima dimasyarakat, sehingga dapat maju hingga di tingkat akar rumput.

Pada Kesempatan lain Pradoto menyebutkan perlunya pengurus untuk terus saling percaya sesama pengurus. Untuk itu, perlu dibangun sistem kerja berdasarkan fungsi tugas pengurus, membuat uraian tugas pengurus, dan yang tak kalah penting membuat administrasi secara lengkap dan benar.

BUMP yang terbentuk selanjutnya diharapkan untuk membentuk legalitas Badan hukum. BUMP harus meningkatkan skala ekonomi, daya saing, wadah investasi, serta mengembangkan jiwa kewirausahaan petani, sehingga BUMP itu harus dikelola secara profesional. 

Dalam sesi sharing sesion peserta diajak berkunjung ke salah satu Koperasi Sinar Kencana yang diketuai oleh Bapak Wajio. 

Dalam kegiatan kunjungan ini Wajio mengatakan, pengurus BUMP harus semangat, harus berani, dan menjadi contoh bagi anggota. Perlu membuat AD ART dan uraian tugas pengurus yang jelas.

"Pengurus BUMP harus menjadi Soko guru, dan meniatkan dalam hati untuk membantu rekan-rekan petani untuk maju bersama," pungkasnya.[advertorial]

Penulis : Retno
Lebih baru Lebih lama