Perkembangan Penanganan Covid-19, Ini Penjelasan Plt Gubernur Kalsel

Perkembangan Penanganan Covid-19, Ini Penjelasan Plt Gubernur Kalsel

BANJARMASIN, MK – Langkah penanganan Covid-19 terus dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalimantan Selatan. Sejauh ini, penanganan Covid-19 di Kalsel dinilai berhasil.

Setidaknya ini diungkapkan Plt Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan selaku Ketua Gugus Tugas Provinsi dalam jumpa pers di kediaman resmi Wagub Kalsel, Jumat (16/10/2020).

Pada kesempatan ini, Rudy memaparkan keberhasilan Kalsel dalam penanganan Covid-19.

“Untuk penanganan Covid-19 di wilayah Kalsel, telah dilaksanakan langkah-langkah penanganan secara bersama-sama oleh pemprov Kalsel, Polda Kalsel, Korem 101/Antasari dan Satgas," jelasnya.

Adapun langkah yang telah dilakukan untuk meningkatkan kesembuhan dan menekan penambahan jumlah kasus positif serta angka kematian, peningkatan angka kesembuhan, Gugus Tugas sudah melaksanakan testing, tracing dan treatment.

Juga pemberdayaan Tim KIE, peningkatan kapasitas rumah sakit rujukan dan fasilitasnya, peningkatan kapasitas tempat karantina, peningkatan kapasitas uji PCR & TCM. Serta bersama Polda Kalsel dan TNI mengevakuasi isolasi mandiri ke rumah sakit bagi kasus komorbid dari tempat karantina.

Sedangkan untuk menekan jumlah kasus positif, dilakukan Polda Kalsel dengan sejumlah strategi. Di antaranya penambahan alat PCR, penambahan jumlah Kampung Tangguh Banua, yang saat ini sudah mencapai 218, atau kurang 1 dari target sebanyak 219 kampung tangguh.

Kapolda Kalsel, Irjen Nico Afinta mengungkapkan, operasi penegakan disiplin protokol kesehatan dengan melibatkan Pemda dan TNI juga sudah dilaksanakan sebanyak 42.827 kegiatan. 

"Di mana teguran lisan sebanyak 288.463,  teguran tertulis 19.135, dan denda administrasi 256, dengan  jumlah mencapai 27.125.000 rupiah,” paparnya.

Sementara itu, sampai hari Rabu kemarin, tingkat kesembuhan di Kalsel sudah mencapai  87,9 persen atau peringkat ke-4 secara nasional, setelah provinsi Maluku Utara, Gorontalo dan Kalimantan Utara. 

Target yang diberikan pemerintah sebesar 80 persen. Sedangkan untuk jumlah kasus aktif tersisa 8,88 persen. Secara nasional, Kalsel kembali menduduki peringkat ke-4 secara nasional setelah Jawa Timur, Maluku Utara dan Gorontalo. 

Target dari pemerintah adalah kurang dari 20 persen. Dengan begitu, secara umum Kalsel yang semula berada pada zona merah, bergeser menjadi zona orange.

Jumpa pers ini juga didampingi Danrem 101/Antasari Banjarmasin, Firmansyah. Turut berhadir pada acara ini Pj Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, Plt kepala BPBD Kalsel, Mujiat, dan juru bicara GTPP Covid-19 Kalimantan Selatan.[fuad]

Lebih baru Lebih lama