Gandeng PPL, Desa Kampung Baru Gelar Bimtek Teknologi Tepat Guna

Gandeng PPL, Desa Kampung Baru Gelar Bimtek Teknologi Tepat Guna

PELAIHARI, MK - Pemerintah Desa Kampung Baru menggandeng PPL dan menggelar Bimtek Teknologi Tepat Guna (TTG) bidang pertanian, di Aula Kampung Baru Pelaihari, 17 Oktober 2020.

Bimtek diikuti sebanyak 30 anggota Kelompok Wanita Tani Seroja dan perwakilan dari kelompok-kelompok tani se-Desa Kampung Baru.

Kepala Desa Kampung Baru yang diwakili Sekdes, Samsul Hadi mengatakan, kegiatan Bimtek ini dibiayai dengan dana Desa Tahun Anggaran 2020.

Samsul menjelaskan, di Desa Kampung Baru ada potensi sapi, sawit, dan jagung. Limbahnya bisa diolah menjadi pupuk organik. Hal ini mengingat keterbatasan jumlah pupuk dan susahnya mendapatkan pupuk subsidi.

“Limbah kotoran sapi agar diolah menjadi pupuk organik sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan pupuk bagi jagung dan sawit. Ini untuk mengatasi masalah susahnya pupuk subsidi,” lanjut Samsul.

Hadir sebagai fasilitator Ir Anis Wahdi dari Universitas Lambung Mangkurat dan Ir M Amani dari Dinas ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tanah Laut.

Beberapa materi yang disampaikan adalah budidaya ikan air tawar, pembuatan pupuk organik cair dan padat, serta kewirausahaan.

Suteng Pramono dari KJF Distanhorbun sekaligus Penyuluh Pertanian Desa setempat mengatakan, Bimtek yang diselenggarakan ini nanti bisa mengubah kotoran sapi menjadi POC yang bernilai jual. Ini diharapkan bisa mengubah keadaan pekerangan. 

KWT mampu memanfaatkan pekarangan secara intensif dengan sayuran dan pemeliharaan ikan menggunakan kolam ikan terpal.

“Harapannya nanti pupuk kandang dan urine diolah menjadi pupuk organik, dan pekarangan dimanfaatkan dengan sayuran dan pemeliharaan ikan dengan kolam terpal," tutur Suteng.

Bimtek yang dilakukan dengan metode diskusi dan praktik pembuatan pupuk organik diikuti antusias oleh para peserta. 

Ditanya rencana ke depan, Heti Elisabet, salah satu peserta menyatakan akan menindaklanjuti hasil Bimtek ini dengan membuat Pupuk Organik Cair (POC) pada pertemuan kelompok yang akan datang.

“Pertemuan yang akan datang kita praktik membuat pupuk organik cair, sebagai kelanjutan bimtek hari ini yang membuat pupuk organik,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Marhaenis Budi Santoso, Widyaiswara BBPP Binuang menilai bahwa bimtek yang diprakarsai oleh Pemerintah Desa ini merupakan wujud kepedulian pemerintah setempat dan wujud pendekatan partisipasi dan pendekatan pembiayaan oleh masyarakat dalam kegiatan penyuluhan. 

“Jika desa bisa mengalokasikan dana untuk kegiatan penyuluhan, hal seperti ini yang diharapkan. Pasti penyuluh semakin bergairah, bergairah menyuluh dan mengajar petani,” ujar Marhaenis.

Sebagaimana diketahui, pendekatan partisipasi dan pembiayaan dalam penyuluhan diukur dari keterlibatan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan penyuluhan dengan dana masyarakat. 

“Dalam penyuluhan itu dikenal pendekatan partisipatif dan pendekatan pembiayaan. Artinya, masyarakat merencanakan dan melaksanakan sekaligus menyediakan biayanya,” ujar Marhaenis.[advertorial]

Lebih baru Lebih lama