Bertahan di Masa Pandemi, Ini Saran Bank Kalsel

Bertahan di Masa Pandemi, Ini Saran Bank Kalsel

BANJARMASIN, MK - Bertahan di masa pandemi, tentu tak mudah bagi pelaku usaha. Apalagi daya beli masyarakat menjadi turun akibat dampak dari wabah Covid-19 seperti sekarang.

Terkait kondisi tak menentu ini, Kepala Bagian Pemasaran Bank Kalsel Cabang Utama, Taufik Rahmatullah memberikan saran untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.

"Pertama, kita harus menerima terlebih dahulu segala kondisi yang kita alami saat ini. Jangan menyalahkan keadaan, tapi kita harus fokus pada solusi untuk menghadapi situasi yang kurang baik bagi semua pihak ini,” tutur Taufik beberapa waktu lalu.

Kemudian, lanjut Taufik, pelaku UMKM harus segera beradaptasi agar bisa melanjutkan ke tahap berikutnya dengan kreativitas baru. Misalnya, saat ini jualan makanan secara konvensional tidak laku, segera beralih menggunakan cara online. 

Menurutnya, sebagai contoh lainnya jika anda seorang penjahit namun order menjahit pakaian sepi, beralih saja untuk membuat masker atau Alat Pelindung Diri (APD) yang kini jauh lebih dibutuhkan oleh pasar.

“Ini lebih penting agar tetap bisa bertahan, di tengah badai pandemi Covid-19 yang tidak diketahui secara pasti kapan berakhirnya,” jelasnya.

Selanjutnya, langkah lain adalah melakukan manajemen keuangan secara ketat, salah satunya dengan mengontrol cash flow. Hal ini penting agar usaha tetap dapat bertahan di tengah lesunya konsumsi masyarakat sekarang.

“Minimalkan pengeluaran usaha yang tidak perlu. Jika memungkinkan cari bahan baku yang lebih murah namun kualitasnya sama, hingga mencari cara alternatif memproduksi barang atau jasa dengan waktu yang lebih efektif dan beban harga yang lebih efesien,” paparnya.

Jika semua hal ini sudah dilakukan namun tetap membuat bisnis masih terdampak pandemi Covid-19, segera lakukan restrukturisasi kredit jika masih memiliki utang usaha diperbankan.

“Akan lebih baik jika masih memungkinkan untuk dibayar tanpa harus restrukturisasi. Dilanjutkan saja pembayarannya agar tidak menjadi beban di kemudian hari,” tutup Taufik.[mia/adv]

Lebih baru Lebih lama