Kapan Rapid Test? Ini Penjelasan Jubir Gugus Tugas Pulpis

Kapan Rapid Test? Ini Penjelasan Jubir Gugus Tugas Pulpis

PULANG PISAU, MK - Kapan rapid test itu dilakukan, bolehkah rapid tes saja tanpa screening?. Itu sejumlah pertanyaan yang ditemukan Tim Gugus Tugas Covid-19 di lapangan. 

Menurut Jubir Gugus Tugas Covid-19 Pulang Pisau, dr Muliyanto Budihardjo, rapid test dilakukan setelah terlebih dahulu dilakukannya screening terhadap seseorang yang diduga memiliki resiko terpapar Covid-19. Artinya tidak serta merta dilakukan rapid test saja, akan tetapi harus screening dulu.

"Screening dilakukan melalui wawancara dan penyelidikan epidemologi terhadap individu yang diduga mempunyai resiko terpapar Covid-19," kata dr Mul sapaan akrab dr Muliyanto Budihardjo, Minggu (10/5/2020) sore.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pulang Pisau ini, rapid test merupakan tes keberadaan antibodi terhadap serangan virus di dalam tubuh seseorang. Dalam kasus Covid-19 biasanya antibodi muncul sekitar hari kesepuluh.

Jadi, lanjutnya, tidak semua permintaan rapid test dapat dipenuhi, karena melakukan rapid test berdasarkan hasil screening. Kemudian alat rapid test yang dimiliki saat ini sangat terbatas, jadi harus selektif dalam penggunaannya.

"Lain halnya kalau minta tes swab, selama yang bersangkutan bersedia, kami siap melakukannya, seperti spesimen lendir diambil, selanjutnya dibawa dan diuji ke laboratorium untuk menentukan positif atau tidak terpapar Covid-19," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, dirinya berpesan kepada tim Puskesmas, agar tetap semangat dan bekerja optimal dalam penanganan Covid-19 ini. 

"Selalu bersabar dalam menghadapi pasien yang mungkin kurang kooperatif, dan tetap patuhi protokol kesehatan sesuai SOP yang ada," tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pulang Pisau, yang juga Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pulang Pisau, Salahudin mengatakan, mengenai hal ini tentunya sangat diperlukan pendampingan dari pihak aparat penegak hukum untuk mendampingi tim medis dalam screening terhadap seseorang yang diduga berisiko terpapar Covid-19, sehingga screening dapat berjalan dengan baik dan lancar.

"Dalam penanganan Covid-19 ini, peran media juga sangat penting dalam mengedukasi masyarakat, oleh karena itu, kami harapkan teman-teman media bisa memberikan informasi yang edukatif dan mencerahkan," harapnya.[manan]
Lebih baru Lebih lama