Rapat validasi yang dibuka Kasi Penmad Kemenag Kapuas, H Sajarwan ini diikuti para kepala madrasah operator EMIS madrasah jenjang Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta di Kabupaten Kapuas.
EMIS sebagai pusat pendataan pendidikan Islam satu pintu, tentu sangat berperan dalam menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan program Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Dalam sambutannya, Sajarwan mengatakan, apliaksi EMIS bukan merupakan aplikasi baru. Aplikasi ini dibuat untuk mendapatkan data yang akurat.
Menurutnya, untuk memudahkan akses lembaga madrasah dalam melaksanaan updating data EMIS, saat ini dipersiapkan sebuah aplikasi pendataan EMIS yang berbasis offline yang akan diberi nama Aplikasi Feeder Emis (AFE).
"Dengan data yang akurat, perkembangan dan kemajuan madrasah tidak akan terhambat," katanya.
Sajarwan berpesan kepada seluruh operator EMIS madrasah agar menginput data dengan data yang sesuai.
"Karena data yang sudah diinput dalam aplikasi, nantinya dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan ditingkat pusat," ujarnya.
Ditambahkannya, data EMIS merupakan data yang sangat penting, karena data itu berguna untuk pengembangan dan kemajuan madrasah serta pengambilan kebijakan tingkat daerah dan pusat.
"Maka itu digelar rapat validasi EMIS ini agar dalam menginput data EMIS madrasah semua valid," pungkasnya.[zulkifli]
