Bank Kalsel Hadirkan Berbagai Event di SBNE, Ini Laporan Dirut Agus

Bank Kalsel Hadirkan Berbagai Event di SBNE, Ini Laporan Dirut Agus

BANJARBARU, MK – Gelaran Sharia Banking Network Event (SBNE) 2019 di Q Mall Banjarbaru, 26 hingga 27 Oktober 2019, dimanfaatkan maksimal manajemen Bank Kalsel untuk berbagi informasi kepada masyarakat, khususnya tentang Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Kalsel.
Karena itu, bersamaan momen SBNE ini juga dilangsungkan seminar nasional ekonomi syariah dengan mengusung tema “Peran perbankan syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dari ultra mikro hingga korporasi”.
Selain seminar dengan narasumber tingkat nasional, SBNE 2019 ini juga menggelar berbagai kegiatan lainnya, seperti open bazzar UMKM, pengundian Berkah Syariah, lomba tahfiz, mewarnai dan Ranking #1.
Juga dilangsungkan pentas kreasi anak, dengan penampilan anak panti asuhan yang mendapatkan bantuan dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bank Kalsel, serta demo membuat sasirangan bordir.
“Tahun ini SBNE kembali kami gelar, dengan harapan dapat mencapai atau bahkan melebihi kesuksesan tahun-tahun sebelumnya,” terang Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin, Minggu (27/10/2019).

Agus mengakui, selain disokong masyarakat melalui penempatan dana di Bank Kalsel, kemampuan daya dorong Bank Kalsel terhadap perekonomian daerah juga tak lepas dari dukungan nyata pemerintah daerah selaku pemegang saham.
Sementara itu dalam laporannya pada pembukaan SBNE 2019, Agus mengungkapkan, selama perjalanannya UUS Bank Kalsel telah dipercaya untuk bekerja sama dalam peningkatan kegiatan usaha mulai dari UMKM hingga korporasi.
“Khusus untuk korporasi Unit Usaha Syariah Bank Kalsel telah dipercaya untuk mengikuti beberapa pembiayaan sindikasi syariah, terutama pembiayaan jalan tol dan pembiayaan bandara udara yang merupakan proyek strategis nasional pemerintah (PSN),” paparnya.
Di samping itu, lanjutnya, pembiayaan UUS Bank Kalsel juga berjalan pada sektor mikro, kecil dan menengah. Saat ini di sektor mikro sudah mencapai Rp10,9 miliar. Sedang pembiayaan di sektor kecil mencapai Rp47,5 miliar dan pembiayaan menengah mencapai Rp59 miliar.
Untuk mendorong pembiayaan di bidang konsumtif, UUS Bank Kalsel telah menyalurkan pembiayaan FLPP Perumahan bersubsidi dengan jumlah penyaluran saat ini mencapai 350 unit sejak akhir 2018 dengan nominal Rp47.25 miliar.
Kemudian sejak 7 Agustus 2019, Bank Kalsel juga telah memiliki Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang sebelumnya bernama Badan Pengelola Zakat (BPZ) Bank Kalsel.
"Pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah ini ke depannya tidak hanya melakukan pengelolaan dana ZIS intern, namun juga eksternal atau masyarakat secara umum,” bebernya.
Sebagai bentuk peran serta Bank Kalsel dalam peningkatan pelaku usaha ultra mikro dari unbankable/unfeasible untuk bergerak naik menjadi pelaku usaha yang bankable/feasible, Bank Kalsel melalui UPZ Bank Kalsel meluncurkan program Modal Barakah.
Modal Barakah ini, lanjutnya, merupakan program pemberdayaan produktif berupa penyaluran pinjaman dana UPZ Bank Kalsel untuk memfasilitasi masyarakat pelaku usaha ultra mikro di lapisan paling bawah yang belum dapat difasilitasi oleh sistem perbankan saat ini.
“Model program ini berupa pemberian fasilitas pinjaman sebesar Rp10 juta kepada anggota berbentuk kelompok usaha, dengan mekanisme tanggung renteng yang terintegrasi dengan komunitas keagamaan seperti masjid,” pungkasnya.[mia/adv]
Lebih baru Lebih lama