Tahun 2026, Kaltim Bidik 2.500 Peserta Jospol: Pelatihan, Legalitas Usaha, hingga Bantuan Peralatan

Tahun 2026, Kaltim Bidik 2.500 Peserta Jospol: Pelatihan, Legalitas Usaha, hingga Bantuan Peralatan

KEPALA DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih.| foto : han911

SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui DPPKUKM menyiapkan lompatan besar pada 2026 dengan menargetkan 2.500 peserta Program Jospol, meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding pelaksanaan sebelumnya. Peningkatan ini dilakukan untuk mempercepat pembentukan wirausaha baru di seluruh kabupaten/kota.

Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih, menjelaskan bahwa mulai 2026 program ini tidak lagi berfokus pada tiga daerah, tetapi dibuka untuk seluruh wilayah Kaltim. Kuota peserta diperluas agar masyarakat dari kawasan pinggiran hingga kota-kota besar memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pelatihan wirausaha.

“Mulai 2026, target kami 2.500 peserta. Tidak dibatasi pada Samarinda, Balikpapan, dan Kukar saja, tapi untuk seluruh kabupaten/kota,” tegasnya.

Pendaftaran peserta akan dilakukan melalui sistem online, menggunakan tautan resmi yang diumumkan melalui website dan media sosial DPPKUKM. Seluruh proses seleksi dilakukan secara terbuka agar pelaku usaha pemula dapat mengakses informasi dan mendaftar tanpa hambatan.

Setelah dinyatakan lolos, peserta akan mengikuti rangkaian pelatihan dan pendampingan yang mencakup pengurusan NIB, NPWP, sertifikasi halal untuk sektor kuliner, pengelolaan bisnis, serta praktik produksi.
“Skemanya tetap: pelatihan dulu, pendampingan dulu, baru menerima peralatan usaha. Dengan begitu, mereka siap menjalankan usaha secara mandiri,” ujar Heni.

Untuk memastikan keberhasilan program 2026, DPPKUKM memperkuat sistem monitoring berkelanjutan. Pendamping akan melakukan evaluasi rutin terhadap usaha peserta, memastikan mereka benar-benar berproduksi dan memanfaatkan fasilitas yang diberikan.

Program Jospol menjadi salah satu strategi utama Pemprov Kaltim dalam mencapai target pembentukan 10.000 UMKM baru dalam lima tahun ke depan. Dengan lonjakan kuota peserta pada 2026, pemerintah optimistis ekosistem UMKM di Kaltim semakin tumbuh dan merata.

“Kami ingin masyarakat punya peluang seluas-luasnya untuk memulai usaha. Tahun 2026 adalah momentum percepatan itu,” kata Heni.[han911/adv/diskominfokaltim]
Lebih baru Lebih lama