PARINGIN — Dua staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan, yakni Akhmad Muzzakir dan Aulia Azizah, mengikuti kegiatan Mapping and Rescue Drone Training yang diselenggarakan oleh BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, 3 hingga 4 November 2025.
Pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas personel dalam pemanfaatan teknologi drone untuk dua fungsi utama, yakni pemetaan wilayah secara akurat dan efisien serta mendukung operasi pencarian dan penyelamatan di area sulit dijangkau.
Kepala Pelaksana BPBD Balangan, H. Rahmi, mengatakan bahwa peserta diharapkan mampu menguasai teknologi drone secara profesional untuk menunjang penanganan kebencanaan di daerah.
“Pelatihan ini mencakup penguasaan teknologi, pengoperasian drone secara aman, pengumpulan dan pemrosesan data, serta penerapan praktik terbaik guna meningkatkan keselamatan dan efektivitas di lapangan,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, perkembangan teknologi drone dengan sistem GPS dan kamera beresolusi tinggi memungkinkan petugas memperoleh data spasial yang presisi dan akurat. Hal ini menjadi keunggulan dalam mendukung analisis cepat di lapangan saat terjadi bencana.
“Pemanfaatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone memiliki banyak kelebihan, baik dari sisi waktu, efisiensi biaya, maupun risiko yang lebih rendah. Teknologi ini juga sangat fleksibel digunakan di berbagai lokasi,” jelas Rahmi.
Ia berharap, peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama pelatihan untuk mendukung penugasan kemanusiaan di masa mendatang.
Salah satu peserta, Akhmad Muzzakir, menuturkan bahwa pelatihan ini membekali peserta dengan keterampilan teknis pemetaan wilayah menggunakan drone, mulai dari teori, teknik pengoperasian, pengambilan data citra udara, hingga pengolahan data menjadi peta digital berkualitas tinggi.
“Kami berharap dapat mengaplikasikan ilmu ini di lapangan, terutama untuk misi penyelamatan di lokasi sulit dijangkau, sehingga proses pencarian lebih cepat dan aman bagi personel,” ungkapnya.[agus/adv]
