Dampak Program YESS dalam Regenerasi dan Kewirausahaan Pemuda Tani di Kabupaten Banjar

Dampak Program YESS dalam Regenerasi dan Kewirausahaan Pemuda Tani di Kabupaten Banjar

MARTAPURA – Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD), mengambil peranan dalam empat target komponen utama.

Komponen utama tersebut, yaitu mengurangi angka pengangguran dengan keberminatan generasi muda pada sektor pertanian, meningkatkan kapasitas wirausahawan muda, ketersediaan akses pelatihan dan permodalan serta menghubungkan pemuda tani pada jaringan  usaha

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Idha Widi Arsanti menjelaskan, program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.

Menurut Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar), Nashrullah Shadiq, Program YESS telah memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kapasitas wirausaha muda serta peluang kerja produktif di Kabupaten Banjar. Oleh karena itu, evaluasi dampak program ini diharapkan mampu memperkuat arah kebijakan sekaligus menjadi dasar penyusunan program serupa di masa mendatang.

Kegiatan Ekspos Awal Dampak Program YESS berlangsung di aula Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Kamis (23/10/2025), dan dihadiri oleh Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar selaku District Implementation Team (DIT), Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banjar selaku DIT, tim pelaksana kajian dan lembaga keuangan BPD Kalimantan Selatan.

Kabid Ekosda, Dedi Nurmadi berharap kegiatan ini menjadi forum strategis antar pemangku kepentingan yang dapat mengambil rekomendasi yang implementatif atas hasil kajian dampak intervensi program YESS di Kabupaten Banjar.

Project Manager Program YESS Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana menyampaikan ucapan terima kasih atas adanya kegiatan evaluasi program YESS di tahun terakhir pelaksanaan kegiatan.

Angga juga menyebut pentingnya sinergitas pemerintah dan stakeholder terkait dalam keberlanjutan lanjutan setelah program berakhir diantaranya pentingnya pendampingan dan kemitraan usaha yang menghubungkan pelaku usaha dengan jaringan pasar termasuk market modern.

Dalam paparannya, Tim Pelaksana Kajian Dampak Program, Taufiq menyampaikan ada dua indikator utama yang melatarbelakangi adanya problem solving pada kegitan On Farm hingga Off Farm atau rantai pasok hulu hingga hilirisasi usaha pertanian yang dibutuhkan oleh petani muda dari hasil kegiatan program YESS selama ini, yakni pengaruh pelatihan dan permodalan yang telah diberikan. 

Diharapkan kajian ini juga dapat merumuskan program-program baru yang beripihak pada produsen ditengah fluktuasi harga jual produk hasil pertanian yang dihadapi saat ini. 

Sementara, Kabid Penyuluhan Distan, Retno Sri Murwani memaparkan kesiapan keberlanjutan pendampingan dan pelatihan yang selama ini sudah dijalankan sebagai bentuk adopsi program YESS sejak tahun 2022,yakni Banjar Tumbuh Kembangkan Petani – Mandiri Agamis (Batumbang Tani Manis) yang terus dilaksanakan hingga tahun 2029 yang sudah menjadi budaya kerja di lingkungan penyuluhan pertanian. 

Adapun program baru yang diluncurkan saat ini adalah “Baturai Intan” yakni program pelatihan yang ditujukan kepada santri muda guna meningkatkan keterampilan dalam bidang pertanian dengan berfokus pada pertanian modern dan inovatif.[]

Penulis : Taufiq (Tim pelaksana Kajian Dampak Program YESS)

Lebih baru Lebih lama