Kementan Pacu Pertanian Modern Menuju Swasembada Pangan melalui Brigade Pangan

Kementan Pacu Pertanian Modern Menuju Swasembada Pangan melalui Brigade Pangan

BANJARBARU - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengintensifkan berbagai upaya untuk mencapai target swasembada pangan nasional pada 2027, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak termasuk sumber daya manusia (SDM) pertanian, khususnya petani.

"Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional," ujar Amran dalam berbagai kesempatan. 

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementan adalah membentuk Program Brigade Pangan, yang bertujuan mempercepat swasembada pangan melalui optimalisasi sumber daya lokal dan dukungan teknologi pertanian modern. 

Mendukung Upaya tersebut, Badan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) kembali menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) Volume 6 Edisi 32 dengan Tema: “Brigade pangan : Pertanian Modern Menuju Swasembada Pangan". Kegiatan MAF kali ini dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan-Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru, Sabtu, (16/08/2025).

Mengawali MAF, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengajak petani menggunakan alsintan, sebab peran penting modernisasi alsintan sangat mendukung Brigade Pangan dalam percepatan indeks pertanaman.

“Modernisasi alsintan sangat diperlukan dalam membantu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing di sektor pertanian. Dengan teknologi alsintan yang modern dan canggih tentunya petani mengurangi biaya produksi, meningkatkan hasil panen, dan mempercepat budidaya pertanian," terang Yudi.

Hadir dan memberikan arahan, Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa kita harus mengikuti perkembangan teknologi, seperti penggunaan alsintan adalah keharusan, tidak lagi konvesional, sehingga meningkatkan produktivitas.

“Alsintan adalah ciri dari modernisasi pertanian, dan alsintan akan lebih memudahkan, mengefesiensikan, mengefektifkan bagaimana budidaya tanaman padi, bisa dilakukan dengan cara baik dan mudah," terang Arsanti.

Kepala Badan menjelaskan Brigade Pangan harus beraktivitas diantaranya menyusun analisa Usahatani, Menyiapkan daftar usulan kebutuhan Alsintan dan sarana produksi pertanian, Menyiapkan pengajuan pembiayaan kepada lembaga pembiayaan sesuai dengan kebutuhan, 

Kemudian melakukan perjanjian kerja sama pengelolaan lahan Usahatani dengan pemilik lahan atau ketua Poktan/Gapoktan, Melakukan budi daya padi, Meningkatkan Indeks Pertanaman (IP), Menjalin kerja sama dengan offtaker, Membuat surat kesanggupan meningkatkan Indeks Pertanaman dan provitas panen, Peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi, dan Pengelolaan Jasa Usaha Alsintan. 

Terdapat 3 pemateri kali ini, diawali dari Sepnita selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dengan Materi: "Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Mendukung Swasembada Pangan".

Pemda Kotawaringin Timur Kotim melakukan berbagai strategi diantaranya Pendekatan Wilayah melalui fokus sentra padi, Pendekatan Teknologi melalui varietas unggul, mekanisasi, irigasi mode. Kemudian, pendekatan Kelembagaan melalui penguatan, Poktan/Gapoktan/BP/Pemuda Tani, Terakhir Pendekatan Kolaboratif melalui pemerintah, BUMN pangan, swasta, 

Pemateri kedua dari Agus Setiawan selaku Manajer BP Wibowo dari Katingan Kuala, Katingan. Ia memaparkan materi "Wujudkan Swasembada Pangan dengan IP300", Dimana BP nya sedang mempersiapkan untuk memulai IP 300.

Manajer BP ini mengungkapkan bahwa setelah menggunakan Alsintan memberikan beberapa manfaat diantaranya: Efisiensi Waktu, Efisiensi Tenaga, Peningkatan Produksi, Pengurangan Biaya Produksi

Lanjut, Muhriannur selaku manajer dari BP Bedidih Bersatu dari Kotawaringin Timur memberikan materi "Memaksimalkan Penggunaan Alsintan Brigade Pangan".

Ia menjelaskan bahwa BP Badidih Bersatu melakukan strategi Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian berupa Manajemen dan penjadwalan alsintan, Pelatihan operator alsintan, Perawatan dan servis berkala, Pelaporan kegiatan dan pembukuan penggunaan alsintan. 

Melalui closing statement, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Muhammad Amin, berharap Brigade Pangan bersama-sama bisa mewujudkan swasembada pangan yang diharapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian.

“Peran pertanian modern sangat penting bagi sektor pertanian, saya harap kita harus terus mengoptimalkan SDM pertanian, salah satunya melalui kegiatan ini. Jadi saya harap Brigade Pangan ini semakin baik melalui penggunaan alsintan, berjalan dengan maksimal dan mendapatkan penghasilan dalam usaha tani, tentunya mencapai outputnya yaitu mencapai swasembada pangan" jelas Kapusdik.[adv]

Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru
Lebih baru Lebih lama