Wartawan Djemmy Napoleon Tutup Usia, Dunia Pers Kapuas Berduka

Wartawan Djemmy Napoleon Tutup Usia, Dunia Pers Kapuas Berduka

WAKIL Bupati Kapuas, Dodo SP saat melayat ke rumah duka alm Djemmy Napoleon H.| foto : istimewa

KUALA KAPUAS – Dunia pers Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, berduka atas wafatnya salah satu wartawan senior Djemmy Napoleon Hurulean, pada Sabtu, 10 Mei 2025. Mendiang diketahui telah mengembuskan napas terakhir setelah sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kapuas, karena sakit yang diderita.

Mendiang dikenal sebagai wartawan media daring yang aktif serta menjabat sebagai Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kapuas. Sosoknya yang bersahaja dan mudah bergaul menjadikan Djemmy pribadi yang disukai banyak orang, dikenal luas di kalangan insan pers maupun masyarakat umum. Ia wafat dalam usia 46 tahun meninggalkan seorang isteri dan dua anak.

Kabar duka pertama kali disampaikan oleh sahabat sekaligus rekan seprofesi, Juliansyah, wartawan Harian Tabengan.

“Sahabat kita Djemmy meninggal dunia. Jenazah sempat dibawa ke IGD RSUD Kapuas,” ujar Juliansyah.

Kabar tersebut turut dibenarkan oleh istri mendiang. “Sudah di kamar jenazah,” ucapnya dengan suara lirih dan penuh kesedihan.

Sejak kabar wafatnya tersebar, rumah duka di Jalan Keruing, Kuala Kapuas, dipadati pelayat dari berbagai kalangan, termasuk kerabat, rekan jurnalis, serta tokoh masyarakat dan pejabat daerah. 

Wakil Bupati Kapuas, Dodo turut hadir menyampaikan belasungkawa secara langsung atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Kapuas.

Ketua PWI Kabupaten Kapuas, Sri Hayati menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas kepergian almarhum yang selama ini dikenal berdedikasi serta aktif dalam organisasi profesi.

“Kami sangat kehilangan dan menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Sri.

Kepergian Djemmy Napoleon meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan rekan sejawat, tetapi juga bagi dunia jurnalistik lokal yang kehilangan figur ramah dan mudah bergaul.[zulkifli]
Lebih baru Lebih lama