PALANGKA RAYA - Pasar Murah yang digelar di sejumlah wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Sugianto Sabran guna penanganan inflasi di Provinsi itu sejak awal tahun 2024.
"Provinsi Kalimantan Tengah pernah mengalami inflasi tertinggi kedua se-Indonesia di awal tahun 2023 dan turun di akhir tahun 2023," ucap Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko, Senin (8/4/2024).
Untuk itu, bebernya, Pemprov mengeluarkan kebijakan melalui Program Pasar Murah/Pasar Penyeimbang di 14 Kabupaten/Kota se-Kalteng agar inflasi bisa dikendalikan.
Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten/Kota juga melaksanakan program serupa agar bisa menstabilkan harga pangan pokok, khususnya beras.
"Karena harga komoditas beras yang selalu berfluktuasi naik menjelang Hari Besar Keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri," imbuhnya.
Diungkapkan, giat Pasar Murah tersebut merupakan bentuk perhatian Gubernur Sugianto Sabran kepada masyarakat Kalteng, yang diharapkan bisa membantu meringankan beban dan memperkuat ketahanan daya beli masyarakat di suasana el nino, el nina dan geopolitik luar negeri yang tak menentu.[kenedy/adv]
