BANJARBARU - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian optimis, mencetak pemuda petani yang kompeten melalui pemagangan luar negeri. Kegiatan magang luar negeri bertujuan untuk memperkuat keterampilan serta kompetensi petani muda melalui pengalaman bekerja dan belajar di keluarga petani saat ini ke perusahaan pertanian.
Kegiatan permagangan merupakan salah satu program unggulan dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). Program YESS secara komprehensif mempersiapkan peserta untuk mengikuti kegiatan magang luar negeri, dimana salah satu negara tujuannya adalah Taiwan.
Berbagai tahapan dilalui untuk menyiapkan peserta pemagangan yang adaptif dan unggul diantaranya pelatihan bahasa dan pemahaman budaya negara Taiwan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa peserta pemagangan merupakan semua duta bangsa Indonesia yang mendapatkan tugas dan kehormatan untuk melaksanakan magang di negara Taiwan.
“Atas nama bangsa Indonesia, mereka melaksanakan tugas negara yang sangat mulia magang untuk menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi vokasi pertanian yang nanti dibawa ke negara Indonesia untuk dipraktikkan. Kalian harus menjadi petani milenial yang akan membawa Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045,” pesan Dedi.
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS, Kembali menggelar pelatihan bahasa pra keberangkatan magang luar negeri ke taiwan (Pre-departure Training Overseas apprenticeship) yang kedua/ Batch 2, dimulai Senin (29/1/2024), dan berlangsung selama 3 minggu.
Mewakili Kepala Sekolah, Wakasek Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita menekankan pentingnya mengenalkan budaya dan kebiasaan di Taiwan yang mengedepankan disiplin dan ketepatan waktu kepada para peserta.
"Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya akan diberikan pelatihan bahasa Taiwan, tetapi juga akan diajarkan tentang budaya pertanian modern dan konvensional dengan sentuhan teknologi yang dapat diterapkan di Indonesia. Mereka harus memahami bahwa waktu bekerja harus digunakan sepenuhnya untuk pekerjaan, dan pengaturan istirahat dan ibadah harus diperhatikan," ujar Airin.
Pada kesempatan yang sama, Project Manager Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana menjelaskan bahwa YESS memiliki empat komponen, termasuk Komponen 1 Peningkatan Kapasitas Pemuda Pedesaan di Bidang Pertanian. Program ini sebelumnya telah melibatkan magang bersertifikat dalam negeri, dan kini membuka kesempatan magang luar negeri.
"Harapannya, peserta dapat mengambil kesempatan ini dengan serius dan tidak hanya mengharapkan gaji semata. Mereka diharapkan membawa pulang ilmu dan pengalaman yang dapat diterapkan untuk kemajuan di daerah masing-masing," kata Angga.
Terpisah Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menjelasakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari persiapan untuk keberangkatan magang ke Taiwan. Batch 2 ini diikuti oleh 20 peserta dari Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Hulu Sungai Selatan.
Adapun materi yang diperoleh peserta berupa pelafalan dan intonasi nada, perkenalan diri dan menanyakan kabar, kata penanya umum, angka dan waktu, keluarga, warna dan bentuk, musim dan cuaca, menelpon, perbandingan kata sifat, makanan dan minuman, arah dan lokasi, tempat tinggal, menanyakan jalan, mendeskripsikan orang/barang.
Kemudian perasaan, mengungkapkan kesukaan, mengungkapkan kemampuan, bentuk waktu dalam aktifitas, ungkapan aktifitas dalam ttimeline waktu, ungkapan waktu, lingkungan sekitar, fasilitas publik, pasar, jual beli, bertani, peternakan, budaya taiwan dan etos kerja, dan latihan fisik, mental dan disiplin.[adv]
Sumber : Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru