Tabligh Akbar di Palangka Raya, Ini Isi Tausiyah Habib Umar Bin Hafidz

Tabligh Akbar di Palangka Raya, Ini Isi Tausiyah Habib Umar Bin Hafidz

TABLIGH Akbar Habib Umar Bin Hafidz yang digelar di Stadion Tuah Pahoe.| foto : istimewa

PALANGKA RAYA - Hari Senin dan Kamis dalam Islam merupakan hari-hari istimewa untuk melakukan ibadah. Rasulullah SAW pun memberi kesan terhadap dua hari ini sebagai hari-hari pilihan yang untuk melaksanakan ibadah salah satunya seperti menggelar Tabligh Akbar. 

Tepat di malam Kamis yakni 6 shafar 1445 merupakan tonggak sejarah bagi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mendatangkan Al Allamah Al Habib Umar Bin Hafidz ke dua kalinya, Stadion Tuah Pahoe dan sekitarnya menjadi lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru, bahkan dari luar Kalteng.

Guru Mulia Al-Habib Umar Bin Hafidz tiba di Kota Palangka Raya dalam rangka mengisi Tabligh Akbar yang digelar di Stadion Tuah Pahoe, Kota Palangka Raya, Rabu (23/8/2023), malam.

Habib Umar Bin Hafidz dalam tausiyahnya mengutarakan keutamaan mengikuti Majelis.

"Maha suci Allah SWT yang telah mengumpulkan kita dengan anugerahNya dan memberikan dengan karunianya. Allah memuliakan kepada kita utusannya serta nabi dan rasul-Nya. Dan Allah SWT telah menurunkan AlQuran yang mana AlQuran itu meliputi segala sesuatu dari langit dan menjadikan kita sebaik-baiknya umat yang ada di umat manusia," tutur Habib Umar.

"Semoga diberikan kepada kita kebaikan yang banyak, baik kebaikan lahir maupun yang batin. Dan setelah Allah SWT memberikan tauhid kepada kita dan akan memberikan ganjaran akan apa amalan yang kalian lakukan yang bersumber dari tauhid Allah SWT," imbuhnya.

Lanjut disampaikan, kalau ada orang yang paling mulia dialah yang paling bertakwa kepada Allah SWT, kalau ada yang paling beruntung dialah orang yang bertakwa, kalau ada manusia yang paling hati-hati menapaki jalan hidup yang dilaluinya dialah orang yang bertakwa.

"Allah SWT menciptakan makhluk-makhluknya untuk memberikan keuntungan kepada  makhluk-makhluknya, bukan memberikan keuntungan dzatnya. Kami bersaksi tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu baginya. Kejayaan dan kebahagiaan serta keselamatan seluruh makhluk tergantung sejauh mana mereka merendahkan hatinya dan dirinya dan mengagungkan penciptanya Allah SWT," ucapnya.

"Dan sesungguhnya tiada satu apapun di langit dan di bumi melainkan mereka datang kepada Allah SWT sebagai hamba dan budak. Allah SWT telah memperhitungkan dan memberikan perhitungan dengan seteliti-litinya. Semuanya akan datang menghadap kepada Allah SWT sendirian. Kemudian Allah SWT membagi makhluk ini menjadi dua bagian, sebagian menjadi bagian dari ahli surga dan sebagian menjadi bagian ahli neraka," ungkapnya.

Habib Umar juga menyampaikan bahwa Allah SWT menjadikan para penghuni surga berkelompok-kelompok dibawah benderanya nabi Muhammad SAW. Sementara, kelompok ahli neraka adalah mereka dari orang-orang yang benderanya dibawah iblis yang dilaknat Allah SWT.

"Allah SWT jadikan bagi mereka para mukalaf tersebut kumpulan-kumpulan di dunia ini dimana dikumpulan tersebut mereka akan dibanggakan oleh Allah SWT, disebut oleh Allah SWT," sebutnya.

Disampaikan bahwa majelis dibuat untuk memikirkan agamanya dan memikirkan keutamaan dan karunianya.

"Allah jadikan malaikat-malaikatnya yang mana tugas mereka adalah berpatroli mencari majelis-majelis perkumpulan dzikir yang semacam ini. Apabila mereka telah menemukannya, mereka saling memanggil dengan kawannya dan datanglah pada hajat kalian yang ada disini. Kemudian Allah SWT membanggakan kalian kepada para malaikat yang ada di langit. Allah SWT telah memberikan pengumuman kalau Allah SWT telah mengampuni dosa orang-orang yang telah menghadiri majelis. Kemudian Allah berfirman bagi siapa yang menghadiri majelis agar dilindungi dan terhindar dari celaka," katanya.

Kemudian, Habib Umar mengajak untuk menumbuhkan cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

"Kami bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad SAW yang merupakan hamba Allah, kekasih Allah, kecintaan kita semua, beliau adalah utusan Allah SWT. Kita diberikan keistimewaan dengan Rasulullah dan dimuliakan oleh Allah SWT karena diutusnya Rasulullah kepada kita. Nabi Muhammad SAW adalah orang yang lebih dekat kepada kita, lebih dari diri kita sendiri dalam menyayangi," tegasnya.

"Setiap amalan kita disampaikan laporannya kepada Nabi Muhammad dan apabila Rasullulah mendapati kita punya amalan baik maka Rasulullah bersyukur kepada Allah SWT dan apabila didapatkan laporan amalan tidak baik maka Rasulullah akan memohon ampunan Allah SWT bagi kita," tukasnya.[kenedy/adv]

Lebih baru Lebih lama