Kepala Dislutkan Kalteng: Kolaborasi Perkuat Ikan Sebagai Sumber Ketahanan Pangan

Kepala Dislutkan Kalteng: Kolaborasi Perkuat Ikan Sebagai Sumber Ketahanan Pangan

KEPALA Dislutkan Kalteng, Darliansjah saat menjadi Narasumber Program Bincang Bahari.| foto : istimewa

JAKARTA - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Darliansjah hadir sebagai narasumber Program Bincang Bahari yang digelat di Ruang Media Center Gedung Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) dan disiarkan secara virtual melalui zoom meeting dan youtube. 

Program ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP,  Senin (14/11/2022).

Program ini merupakan rangkaian Road to Harkannas Ke-9 Tahun 2022 dengan tajuk "Menjadikan Ikan Sebagai Solusi Ketahanan Pangan". Bertindak sebagai moderator, Koordinator Kelompok Humas Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri (BHKLN) KKP RI Didik Agus Suwarsono. 

Hadir sebagai narasumber lainnya yaitu Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Erwin Dwiyana, Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Pusat Djoko Maryono, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong Zulfinasran.

Pada kesempatan ini Darliansjah menyampaikan bahwa ikan dapat dijadikan sumber protein utama bagi pemenuhan gizi masyarakat yang merupakan bagian dari ketahanan pangan yang dapat dipenuhi melalui beberapa strategi peningkatan produksi melalui pembangunan sentra budidaya, sentra pengolahan ikan dan sentra perikanan tangkap antara lain pembangunan kawasan Shrimp Estate, penguatan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), Penumbuhan Lewu Budidaya, Penumbuhan Lewu Nelayan Berkah dan Sentra Pengolahan Hasil Perikanan. Diharapkan dengan keberhasilan program tersebut akan berpengaruh pada ketersediaan ikan, akses (fisik dan ekonomi) untuk mendapatkan ikan dan penyerapan meningkat. 

Menurutnya, ketersediaan pangan menjadi isu dunia yang harus disikapi ditengah pandemi Covid-19, seperti ledakan penduduk, perang Ukraina dan perekonomian global yang tidak menentu. 

"Hal inilah membuat bapak Gubernur H Sugianto Sabran mendorong seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Kalteng agar dapat bersinergi dalam menjawab isu tersebut," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan tren yang berkembang angka produksi perikanan Kalteng dari tahun ke tahun meningkat 33,29 % dan pada tahun 2021 produksi perikanan mencapai 272.447,12 ton.

Demikian juga Angka Konsumsi Ikan (AKI) meningkat rata-rata 3,99 % dan pada tahun 2021 mencapai 55,51% lebih baik daripada AKI Nasional 55,37%. Prevalensi stunting pun cenderung menurun menjadi 24,40 % yang semula pada tahun 2019 angka stunting Kalteng 30,80 %.

"Bapak Gubernur H Sugianto Sabran menegaskan bahwa dalam RPJMD 2021-2026 Pemerintah Provinsi Kalteng berkomitmen melalui regulasi, anggaran dan program/kegiatan yang fokus untuk mewujudkan ikan sebagai bagian dari ketahanan pangan dan menurunkan prevalensi stunting di Kalteng," ujar Darliansjah.

Adanya Regulasi Daerah dalam melaksanakan strategi tersebut secara masif melalui sosialisasi tentang kesehatan keluarga melalui gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) kearifan lokal, edukasi tentang pentingnya protein Ikan bagi tubuh dan intervensi pemerintah dan pihak terkait dalam mengatasi prevalensi stunting.

"Saya berharap dukungan dari semua pihak baik pusat, daerah dan seluruh pemangku kepentingan dapat menjadikan Kalimantan Tengah sebagai Lumbung Ketahanan Pangan dengan menyediakan ikan yang aman dan menyehatkan serta menjadi lumbung pangan padi melalui Food Estate," pungkasnya.[adv]
Lebih baru Lebih lama