Bekali Tenaga Pendidikan, 27 Guru Ikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka

Bekali Tenaga Pendidikan, 27 Guru Ikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka

27 TENAGA pendidik ikuti workshop IKM.| foto : istimewa

PARINGIN - Untuk membekali tenaga pendidik Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Islam Terpadu Permata Hati Balangan menggelar workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Balangan.

Kegiatan yang diikuti sebanyak 27 orang tenaga pendidik tersebut dilaksanakan sejak Jumat, 30 September hingga Minggu 2 Oktober 2022.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balangan Ribowo melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Rizali mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dan berharap kegiatan ini berjalan lancar.

"Ayo sekarang kita mencari pola-pola baru, karena merdeka belajar ini 80 persen kurikulum diserahkan kepada sekolah, sedangkan 20 persen mengikuti pemerintah,” ujar Rizali.

Sementara itu, Ketua Yayasan Al Izzah diwakili oleh Bidang Pendidikan Sri Rahmiati menyampaikan, workshop IKM ini bertujuan untuk membekali tenaga pendidik agar update dengan perkembangan zaman.

"Kurikulum berubah karena zaman juga berubah, anak-anak kita juga membutuhkan sesuatu yang diperlukan pada zamannya sekarang. Sehingga sebagai guru yang peka perkembangan zaman, kita harus melakukan kurikulum perubahan sesuai dengan zaman sekarang,” sebutnya.

Hadir sebagai narasumber Hadijah Mariana dan Ellya Noor selaku pengurus Yayasan Ukhuwah Banjarmasin menyebutkan, ada tiga pilihan implementasi kurikulum, yaitu mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi.

"Artinya, setiap lembaga PAUD diberi keleluasaan untuk menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pemerintah,” ungkapnya.

Menurutnya, kurikulum merdeka ini merupakan kurikulum yang dibuat untuk mengatasi kekurangan pembelajaran di tahun sebelumnya.

"Di mana adanya penambahan pendidikan karakter profil pelajar pancasila yang merupakan cerminan kualitas generasi yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional serta cita-cita para pendiri bangsa,” pungkasnya.[agus/adv]

Lebih baru Lebih lama