Kelompok KKN Kebangsaan di Tahai Jaya Sampaikan Hasil Tiga Program Kerja

Kelompok KKN Kebangsaan di Tahai Jaya Sampaikan Hasil Tiga Program Kerja

PULANG PISAU - KKN Kebangsaan dan KKN Bersama Tahun 2022 ke-X yang ditempatkan di desa, kecamatan, dan kabupaten di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), terus memberikan kontribusi terbaik bagi pemerintah maupun masyarakat daerah setempat.

Khusus di Desa Tahai Jaya, Kecamatan Maliku, 10 orang peserta mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN berbagai Universitas telah membuktikan kinerjanya. 

Bukti tersebut dengan merealisasikan tiga program kerja unggulan yang sudah di presentasikan pihaknya di balai desa setempat, Senin (15/8/2022). 

"Saya bersama teman kelompok di kegiatan KKN ini sudah dilaksanakan dan mempresentasikan 3 program kerja kami," ujar Fajar Septian salah satu peserta KKN di Desa Tahai Jaya kepada awak media ini. 

Dikatakan Fajar sapaan akrab mahasiswa asal Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang dipercaya sebagai penanggungjawab bersama Sonia Persa dari Universitas Palangkaraya, dari hasil ketiga program kerja unggulan yang dipresentasikan tadi.menyebutkan tujuan dan maksud program ini, agar masyarakat Desa Tahai Jaya dapat memanfaatkan limbah pertanian dan batok kelapa untuk menjadi suatu barang yang berharga dan bisa dijual dan dimana nantinya dapat menambah perekonomian. 

"Ini kami sosialisasikan karena anggap cukup dan bahkan sangat penting tentu dengan maksud tujuan, agar masyarakat Desa Tahai Jaya dapat memanfaatkan hasil dari program dengan harapan dapat menambah perekonomian," ucapnya. 

Diungkapkan Fajar, ketiga program dimaksud yakni dengan melakukan pengolahan jerami padi sebagai pakan fermentasi untuk ternak. 

Kemudian, sebagai pemanfaatan limbah sekam padi dan batok kelapa menjadi briket serta memberikan edukasi yang langsung di demontrasi kan bagaimana cara pemakaian mesin penetas telur. 

"Kami berharap masyarakat dapat mengimplementasikan meskipun dari hal yang kecil, karena dari hal kecil itu nantinya dapat menjadi suatu hal yang berkelanjutan dan dapat menjadi sesuatu yang besar atau menjadi sumber daya penghasilan baru di desa Tahai Jaya ini," ucap ketua kelompok Muhammad Eidho 

Sementara disampaikan Dosen Pendamping Lapangan (DPL), Dr Heriamariaty, SH, MHum mengatakan P
program kerja yang merupakan bagian dari inovasi atau ide baru yang diberikan oleh mahasiswa tersebut adalah bukti nyata sebagai bentuk implementasi dari beberapa tema pada buku KKN Kebangsaan yang menjadi acuan putra-putri terbaik bangsa untuk terus meningkatkan sektor penting, terutama dalam peningkatan perekonomian masyarakat setempat. 

"Harapan saya nanti agar bisa dimaksimalkan untuk dilanjutkan oleh masyarakat terkhususnya Pemdes Tahai Jaya," ucapnya cukup singkat. 

Terpisah Kades Tahai Jaya, Jasimin merasa bersyukur dengan adanya KKN Kebangsaan ini, terkhusus bagi kelompok yang ada di Desa Tahai Jaya sudah menjalankan program kerjanya. 

Dari itu, lanjut Jasimin, pihaknya sangat mengapresiasi atas terlaksananya program tersebut, karena para peserta KKN Kebangsaan dapat membaca potensi yang ada di desa, antara lain sudah di sosialisasikan di hadapan masyarakat Desa Tahai Jaya.

"Atas program yang disosialisasikan adik-adik mahasiswa KKN Kebangsaan ini tentu sangat bermanfaat bagi warga kami khususnya. Asalnya tidak tahu cara pengolahan limbah-limbah pertanian menjadi tahu," kata Jasimin. 

"Dengan ini juga saya berharap bisa memaksimalkan kegiatan peningkatan ekonomi dengan cara mengolah limbah tadi wilayah desa, terutama dalam melanjutkan program food estate," tambahnya.[manan]

19 orang kelompok KKN Kebangsaan :
1. Helmi Sumyati (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
2. Retno Ayu Wulandari (Universitas Palangka raya)
3. Lara (Universitas Palangka Raya)
4. Pandapotan Sidabutar (Universitas Palangka raya)
5. Ade Rofi Yani (Universitas Palangka raya)
6. Sonia Persa (Universitas Palangka raya)
7. Muhammad Eidho (Universitas Negeri Malang)
8. Fajar Septian (Universitas Andalas)
9. Pandu Nur Gesang (Universitas Palangka raya)
10. Anisa Mega Utami (Universitas Sam Ratulangi).


Lebih baru Lebih lama