PALANGKA RAYA - Pemerintah betul-betul hadir untuk memprotect segala ternak, khususnya sapi yang masuk ke Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, dan memastikan aman dikonsumsi.
"SOP kita sudah jelas, kalau memang harus dilampirkan surat keterangan kesehatan hewan dari daerah pengirim. Jadi sebelum mereka melalulintaskan ternak itu masuk ke tempat kita ini, surat keterangan kesehatan hewan itu harus dipenuhi," ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalteng, Riza Rahmadi, Kamis (30/6/2022).
Dikatakan Riza, Gugus Tugas Penanganan PMK Kalteng bekerjasama dengan Dinas Perhubungan dan Kepolisian setempat telah mendirikan Posko di Kabupaten Kapuas dan Barito Timur.
Posko tersebut bertujuan untuk memperketat pengawasan hewan ternak yang masuk melalui perbatasan Provinsi Kalteng dan Kalsel.
"Kita sudah tegas, dan sudah dilakukan oleh petugas di perbatasan. Apabila tidak dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan, dan permohonan pemasukan dari tempat kita ya kita suruh putar balik," tegasnya.
Disampaikannya, terkait upaya vaksinasi kepada hewan ternak sehat juga dilakukan, bahwa Pemprov Kalteng telah menerima bantuan vaksin dari Pemerintah Pusat sebanyak 2.700 dosis yang diterima pada tanggal 24 Juni 2022, pekan lalu.
"Kami diberikan waktu oleh Kementan RI untuk melindungi ternak hingga tanggal 2 Juli 2022 ini," imbuhnya.
Dibeberkannya, terkait dengan ketersediaan pasokan hewan ternak khususnya sapi jelang Idul Adha, dan ditengah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tersebut bahwa ada 3 daerah yang surplus, sehingga Kabupaten lainnya di Kalteng diharapkan dapat mengambil dari ketiga daerah tersebut untuk memenuhi kebutuhan sapinya.
"Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Kotawaringin Timur adalah kita surplus untuk sapi," tandasnya.
Sebelumnya, pada Rabu 29 Juni 2022, kemarin, Pemprov Kalteng menggelar konferensi pers terkait suplai ternak sapi di Kalteng jelang Idul Adha 1443 Hijriah.[kenedy/adv]
