Tingkatkan Peran Kostratani, Kementan Latih Petani Milenial dan Penyuluh di Kalbar

Tingkatkan Peran Kostratani, Kementan Latih Petani Milenial dan Penyuluh di Kalbar

PONTIANAK - Peran Komando Strategi Pembagunan Pertanian (Kostratani) untuk pertanian sangat penting dalam penguatan ketahanan pangan dalam negeri. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas insan pertanian. Sebab dengan kapasitas yang mumpuni, maka pertanian dapat berkembang dengan baik.

“Produksi dan produktivitas pangan kita harus ditopang oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian yang unggul kalau kita ingin mencapai sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, baru-baru ini.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi sangat menaruh perhatian terhadap penyuluh. Peran penyuluh amat penting bagi dunia pertanian Indonesia, khususnya melalui Kostratani. Dedi menyebut penyuluh sebagai agen perubahan peradaban pertanian. 

"Penyuluh ini agen perubahan peradaban pertanian. Kalau peradaban pertanian kita berubah, itu dipastikan berkat peran dari penyuluh," kata Dedi Nursyamsi. 

Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memperkuat peran Kostratani sebagai Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian Nasional dengan menggandeng Komisi IV DPR-RI mengadakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang dilaksanakan secara maraton di Provinsi Kalimantan Barat sejak 12 hingga 14 Mei 2022.

Dalam pelaksanaannya, Bimtek ini dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, dalam hal ini SMK-PP Negeri Banjarbaru.

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso yang hadir dalam bimytek ini menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama antara DPR-RI dengan Kementan, khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yang dilaksanakan oleh SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai salah satu UPT di wilayah Kalimantan.

“Bimtek ini untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para petani dalam berusaha tani baik itu pengetahuan atau keterampilan," jelasnya.

“Bimtek ini juga untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyuluh pertanian terutama dalam transfer informasi kepada petani," imbuhnya.

Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan berharap dari kegiatan ini nantinya mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dari petani dan penyuluh menuju Kalimantan Barat sebagai lumbung pangan. 

Selain itu, khusus untuk Kabupaten Mempawah, Daniel sangat mengharapkan dengan adanya Pelabuhan Internasional di Kabupaten Mempawah, sehingga para petani bisa menangkap peluang, terutama untuk produk ekspor.

Selain Daniel Johan (Anggota Komisi IV DPR RI), dalam kegiatan ini turut hadir sebagai narasumber, di antaranya H. Sharan (Praktisi Pertanian), Rajali, SJ (Praktisi Pertanian), Mahendra Perdana, SP (Ketua DPW Perhiptani), Abdul Kadir, SP, MMA (Sekjen Perhiptani), dan Heri Mustari (Ketua DPW Gerbang Tani Kalimantan Barat), 

Terdata total sebanyak 280 orang mengikuti kegiatan pelatihan yang dilaksanakan secara maraton ini. 75 orang peserta kegiatan di Kabupaten Bengkayang, 85 orang peserta kegiatan di Kabupaten Kubu Raya, dan 120 orang peserta kegiatan di Kabupaten Mempawah. Di mana para peseta didominasi oleh para petani muda (petani milenial) dan penyuluh setempat.[adv]


Lebih baru Lebih lama