Gubernur Kalsel Ingin Penanganan Stunting segera Dilakukan

Gubernur Kalsel Ingin Penanganan Stunting segera Dilakukan

SINKRONISASI berbagai kebijakan dan kegiatan dalam rangka pelaksanaan RAN-PASTI dilakukan melalui Rakerda.| foto : mckalsel

BANJARMASIN - Rapat Kerja Daerah (Rakerda) terkait program Bangga Kencana digelar Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Selasa (22/3/2022).

Rapat yang dibuka langsung Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor ini mengusung tema “Melalui Konvergasi Lintas Sektor Bergerak Mewujudkan Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting”.

Juga tampak hadir dalam Rakerda ini Inspektur Utama BKKBN Pusat, Ari Dwikora serta Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan.

Dalam sambutannya Sahbirin mengatakan, Rakerda ini merupakan upaya bersama untuk sinkronisasikan berbagai kebijakan dan kegiatan dalam rangka pelaksanaan rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting Indonesia (RAN-PASTI) yang pada hari senin kemarin sudah disosialisasikan di Kalsel.

“Harapan saya, penanganan stunting dapat segera dilakukan mengingat angka stunting Kalsel cukup besar dan diperlukan kerjasama antar berbagai sektor agar permasalahan ini segera berakhir,” kata Sahbirin Noor, Selasa (22/3/2022).

Berdasarkan hasil Studi Satus Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Indonesia menunjukkan penurunan dari 27,7% di tahun 2019 menjadi 24,4%. Namun, prevalensi underweight mengalami peningkatan dari 16,3% menjadi 17%.

Sedangkan Kalsel sendiri angka stunting masih berada pada 30 persen. Melihat angka ini, masih harus serius untuk menyelesaikan permasalahan stunting yang masih di atas batas target badan kesehatan dunia WHO.

Oleh karena itu, asupan gizi harus diperhatikan sejak anak masih dalam kandungan sampai pada 1.000 hari pertama kehidupan.

“Untuk itu kita harus berupaya keras agar sistem pencegahan dan penanganan stunting ini dapat bekerja dengan baik agar anak-anak kita tidak lagi stunting,” tuturnya.

Oleh sebab itu, dengan adanya program bangga kencana terkait penguatan rantai pasok alat dan obat kontrasepsi, penguatan sistem pelaporan, pencatatan dan data, merupakan hal penting yang perlu disiapkan dalam capaian pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana yang berkualitas.

“Saya mengapresiasi kinerja BKKBN sebagai leading sector dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui program bangga kencana ini. Namun kerja sendiri tidak akan mampu memenuhi berbagai target-target yang telah ditetapkan,” ungkapnya.[advertorial]


Lebih baru Lebih lama