Tancap Gas, PWNU Kalsel Berikan Bantuan Pada Petani Kopi Aranio

Tancap Gas, PWNU Kalsel Berikan Bantuan Pada Petani Kopi Aranio

PASCA Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 dan terpilihnya KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru, NU langsung tancap gas untuk melaksanakan amanat muktamar, salah satunya yakni Penguatan Ekonomi Keumatan. 

Dalam misinya, Gus Yahya mengatakan bahwa program-program kerja NU ke depan akan langsung dikerahkan dan dikelola oleh daerah-daerah, termasuk kegiatan yang telah dilaksanakan saat ini, yaitu memastikan bahwa warga jam'iyyah merasakan langsung atas dasar asas kebermanfaatan.

Tancap gas dan misinya Gus Yahya tersebut, disampaikan oleh Ketua Pengurus Wilayah NU Kalimantan Selatan (PWNU Kalsel) Dr. KH. Abdul Hasib Salim, M.A.P. saat menyerahkan bantuan mesin usaha kepada para masyarakat petani kopi Desa Tiwingan Baru dan Desa Rantau Bujur. Penyerahan bantuan bertempat di Balai Desa Tiwingan Baru pada Kamis siang,  2 Februari 2022, seperti yang dikabarkan melalui siaran pers PWNU Kalsel.

Acara penyerahan turut dihadiri juga oleh Wakil Ketua RMI-NU Kalsel Dr. K.H. Zainal Ilmi, M.Pd, rombongan LPBI-NU Kalsel, Camat Aranio, Sekretaris Desa Tiwingan Baru, dan Desa Rantau Bujur.

Penyerahan bantuan ini merupakan rangkaian kegiatan Harlah NU ke-96, PWNU Kalsel melaksanakan program Penguatan Ekonomi Keumatan dengan nama "Economic Recovery for Post Disaster".

Program yang dilaksanakan oleh Lembaga di bawah naungan PWNU Kalsel yang membidangi Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI-NU) yang diketuai Siti Tarawiyah, kerjasama dengan UNDP-Indonesia dalam upaya memberikan stimulan kepada masyarakat terdampak banjir dan Covid-19, dengan memberikan Pelatihan dan Pembinaan UMKM yang telah dilaksanakan sejak beberapa bulan lalu, dengan metode turba (turun ke basis).

Sasaran dari program ini ialah para petani kopi tradisional yang terfokus di dua desa, yakni Desa Tiwingan Baru dan Desa Rantau Bujur, Aranio, Kabupaten Banjar. Para petani selain memperoleh pelatihan dan pembinaan, juga diberikan bantuan mesin usaha yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas dan mutu dari hasil kopi yang mereka miliki. 

Kiai Hasib juga berpesan agar ilmu dan bantuan mesin yang telah diberikan,  dapat diaplikasikan dan dikelola sebaik-baiknya, agar hasil yang didapat pun turut dirasakan secara bersama-sama. 

"Semoga ilmu dan pembinaan yang telah dilakukan oleh Ketua LPBI-NU Kalsel dan kawan-kawan selama beberapa bulan ini bisa diaplikasikan dengan baik, dan mohon agar mesin yang diberikan ini dapat dirawat dan dikelola secara bersama-sama, agar hasilnya bisa lebih maksimal dan memberi manfaat yang lebih luas untuk ekonomi masyarakat," ucapnya.

Pada sambutannya, Camat Aranio yang diwakili oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat, Nono menyampaikan apresiasi kepada NU yang telah memberikan pembinaan dan bantuan kepada warga di Desa Tiwingan Baru dan Rantau Bujur.

"Mewakili pemerintah Kecamatan Aranio dan masyarakat, kami sangat berterima kasih, NU telah hadir dan menunjuk desa kami sebagai tempat penerima bantuan dan binaan. Karena memang di dua desa ini merupakan daerah potensial penghasil kopi berkualitas, sehingga bantuan berupa ilmu dan peralatan usaha ini dapat sangat bermanfaat," ungkapnya.

Camat juga berpesan kepada masyarakat, bahwa agar ilmu yang diberikan, bisa disebarkan ke lebih banyak warga lagi agar manfaatnya bisa meluas dan merata.

"Kami juga berpesan kepada warga kami yang mendapatkan pembinaan agar ilmu yang telah diberikan, bisa diaplikasikan kemudian juga jangan sungkan mengajarkannya kepada warga-warga lainnya agar kita bisa menikmati bersama-sama hasilnya," ujarnya.

Adapun bantuan yang diserahkan oleh PWNU Kalsel yakni Huller/pengupas kopi kering 2 buah, Puller/pengupas kopi basah 2 buah, Roasting 2 buah, Dismill/ penghancur kopi menjadi tepung, rumah jemur 2 buah, 20 paket blender, dan dua buah heat gun untuk packaging.[araska/pwnukalsel]


Lebih baru Lebih lama