Kapan Wisata Kuliner Berfungsi, Warga Mantaren II Ini Minta Kejelasan

Kapan Wisata Kuliner Berfungsi, Warga Mantaren II Ini Minta Kejelasan

PULANG PISAU, MK - Sejumlah bangunan di Desa Mantaren II, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, tepatnya berlokasi di Jalan Pacitan Rey 7 RT 04, terbengkalai. 

Pasalnya, hingga tahun 2021 ini bangunan yang dibangun oleh Pemdes Mantaren II bersumber dari dana desa (DD) pada tahun 2019-2020 lalu belum terlihat fungsinya, sehingga tidak ada aktivitas apapun di lokasi tersebut. 

Padahal, bangunan dimaksud jelas peruntukannya sebagai pusat wisata kuliner, untuk mempromosikan olahan asli warga desa setempat.

Melihat kondisi itu, kritikan datang dari warga desa setempat. Dimana, warga tersebut menyesalkan pembangunan yang sampai saat ini tidak terlihat asas manfaatnya bagi masyarakat desa. 

"Kalau tidak difungsikan, maka terkesan mubazir. Karena bangunan wisata kuliner itu bersumber (DD), saya pun miris melihat kondisinya hingga saat ini tidak ada fungsinya," kata Sijan salah seorang warga Desa Mantaren II kepada sejumlah awak media, Minggu (5/11/2021).

Dia pun meminta kepada pihak berwenang, agar dapat memantau atau mengontrol penggunaan dana negara melalui DD yang dibangun Pemdes Mantaren II untuk tempat atau wadah wisata kuliner di Mantaren II ini. 

"Jadi, saya sebagai warga Mantaren II minta tolong kepada pihak pemantau penggunaan dana negara melalui DD itu supaya dikontrol," pinta Sijan. 

Menurutnya, sebagai warga desa dirinya memiliki hak untuk menyuarakan hal tersebut. Sebab, dana yang dikucurkan untuk membangun wisata kuliner itu tidak sedikit. 

"Harusnya sebelum membangun perencanaannya harus matang, dan harusnya untuk memancing pengunjung diolah objek wisata dulu baru ini dan lainnya," tuturnya. 

Sebelumnya juga, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mantaren  II, Suyono, saat dikonfirmasi awak media ini tidak banyak berkomentar. 

Dirinya hanya mengatakan, "Maaf saya belum konsen bahas itu, nanti kalau sudah ada Pj Kades enak bahas nya mas," ujar Suyono saat ditanya awak media ini kapan wisata kuliner itu difungsikan. 

Sementara perlu diketahui, informasi yang berhasil dihimpun sejumlah awak media, bangunan yang ada bersumber dari dana desa (DD) tersebut menghabiskan anggaran cukup fantastis. Dimana, bangunan lapak atau los pasar dengan anggaran kurang lebih Rp 58 juta. 

Selain itu, juga ada 3 buah bangunan gazebo dengan nilai Rp 41 juta lebih, dan khusus rumah makan total dana pembangunan menghabiskan anggaran DD kurang lebih Rp 300 juta (secara bertahap), dan pada 2020 lalu rumah makan tersebut di bangun sebesar dengan nilai Rp 179 juta lebih. 

Saat dikonfirmasi awak media melalui  via telepon maupun via WhatsApp aparatur desa terkait dalam hal ini baik kades, sekdes dan bendahara Mantaren II masih enggan memberikan  keterangan kapan wisata kuliner tersebut difungsikan.[manan]


Lebih baru Lebih lama