Mengukur Dampak Pelatihan Petani Porang Kotawaringin Barat

Mengukur Dampak Pelatihan Petani Porang Kotawaringin Barat

BADAN Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Kalimantan Selatan telah melaksanakan berbagai pelatihan di Kalimantan melalui pembiayaan dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Salah satu pelatihan yang telah dilaksanakan di waktu lalu adalah pelatihan Budidaya dan Kelayakan Usaha Porang bagi petani di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.

Menjelang akhir tahun 2021, BBPP Binuang melaksanakan evaluasi pasca pelatihan untuk alumni (Purnawidya) pelatihan Budidaya dan Kelayakan Usaha Porang tersebut. 

Untuk melihat sejauhmana tingkat efektivitas pelatihan yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, BBPP Binuang melakukan kegiatan evaluasi pasca pelatihan di lokasi di mana pelatihan tersebut telah dilaksanakan, salah satunya pelatihan Budidaya dan Kelayakan Usaha Porang tersebut. 

Evaluasi pasca pelatihan dilaksanakan pada tanggal 25 November 2021 bertempat di Aula Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Kotawaringin Barat. 

Pengumpulan data dan informasi penerapan hasil pelatihan oleh purnawidya menggunakan teknik wawancara dan pengisian kuesioner yang sudah disiapkan. Target responden adalah semua purnawidya pelatihan Budidaya dan Kelayakan Usaha Porang.

Widyaiswara BBPP Binuang, Tota Totor Naibaho, sebagai salah satu enumerator menjelaskan, tujuan evaluasi pasca pelatihan ini adalah untuk mengetahui sejauhmana tingkat penerapan hasil pelatihan dan menggali informasi apakah pelatihan yang telah diikuti oleh purnawidya memberikan dampak terhadap usaha tani yang dilaksanakan oleh purnawidya maupun masyarakat sekitarnya. 

Menurutnya, pada kegiatan evaluasi pasca pelatihan ini BBPP Binuang ingin mengetahui apakah materi pelatihan yang pernah diikuti oleh responden telah diterapkan. Selain itu, juga ingin dilihat apakah dampak pelatihan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap usaha taninya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si menyampaikan, hasil pelatihan yang sudah dilaksanakan tidak cukup hanya diterapkan oleh purnawidya, tetapi juga memberikan hasil berupa peningkatan produktivitas pada usaha tani yang dijalankan oleh purnawidya. 

"Melalui kegiatan evaluasi pasca pelatihan diharapkan dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan harapan, di mana menunjukkan bahwa pelatihan yang telah dilaksanakan memberikan manfaat dan dampak terhadap kegiatan usaha tani yang dijalankan oleh purnawidya," pungkasnya.[adv]


Lebih baru Lebih lama