Ekspor Komoditas Perikanan Kalteng Masih Didominasi oleh Ikan Hidup

Ekspor Komoditas Perikanan Kalteng Masih Didominasi oleh Ikan Hidup

PALANGKA RAYA, MK - Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam memperkuat keberadaan koperasi dan UMKM membuahkan hasil yang cukup menggembirakan.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalteng, Aty Mulyati mengungkapkan, jumlah UMKM meningkat signifikan, dari 64.067 UMKM di tahun 2020 meningkat menjadi 71.406 unit usaha pada tahun 2021. 

"Dorongan dan dukungan dari Bapak Gubernur yang telah membawa harapan baru bagi pelaku UMKM di Kalimantan Tengah, meskipun di tengah pandemi Covid 19 perkembangan UMKM cukup bagus, hal ini tidak terlepas dari fokus perhatian Pemerintah Provisni Kalimantan Tengah," ucapnya, Senin (8/11/2021).

Dan saat ini, lanjutnya, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, pemerintah daerah terus melakukan pendampingan akses permodalan bagi UMKM melalui Perbankan dan non Perbankan serta Otoritas Jasa Keuangan.

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalteng, data Kredit Usaha Rakyat melalui Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) per 20 September 2021, jumlah debitur sebanyak 53,805 debitur, dengan nilai akad sebesar Rp2.390.705.339.425.

Pemprov Kalteng terus mendorong pelaku usaha ataupun kelompok usaha agar membentuk koperasi yang sangat berguna untuk pengembangan usaha dan mempermudah akses permodalan melalui perbankan dan LPDB.

Diuraikan lebih jauh, sejak 2020 hingga 2021 telah terbentuk Komunitas Pelaku Usaha yang sudah berbentuk wadah koperasi, yaitu Koperasi Desa Jelapat di Kabupaten Barito Selatan yang telah mendapatkan bantuan peralatan pengolahan ikan dari Bank Indonesia Kalteng.

Koperasi Palinget di Kabupaten Kapuas yang mendapatlan bantuan mesin jahit dari Bank Rakyat Indonesia, Koperasi Pengolahan Ikan Kabupaten Seruyan yang dalam proses mendapatkan bantuan dari Bank Mandiri. 

"Program UKM Berkah yang disalurkan melalui PT BPD Kalimantan Tengah yang memprioritaskan para pelaku usaha mikro serta koperasi yang saat ini sedang dalam proses," bebernya.

Hingga saat ini, lanjutnya, UKM telah merealisasikan ekspor yang berdasarkan Penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) di empat Kantor Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) Provinsi Kalteng yakni Palangka Raya yang memiliki 7 eksportir dan 5 jenis komoditi.

Kemudian, Kapuas memiliki 3 eksportir dan 4 jenis komoditi, Sampit dengan 4 eksportir dan 3 jenis komoditi serta Pangkalan Bun dengan 4 eksportir dengan 2 jenis komoditi. 

"Sementara itu, ekspor komoditas perikanan di Kalimantan Tengah sampai tahun 2020 masih didominasi oleh ikan hidup terutama ikan hias air tawar dan ikan konsumsi dengan negara tujuan ekspor Singapura, Jepang, Malaysia, China dan Hongkong," tukasnya.[kenedy]


Lebih baru Lebih lama