Tumbuhkan Petani Milenial, Kementan Giat Melatih Kewirausahaan bagi Milenial

Tumbuhkan Petani Milenial, Kementan Giat Melatih Kewirausahaan bagi Milenial

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) RI berkomitmen membangun dan melakukan regenerasi petani. Target yang dicapai di tahun 2024 mencetak 2,5 juta petani milenial.  

Dalam sambutannya saat kunjungan di Papua Barat, Presiden Jokowi menyampaikan, meningkatkan hasil pertanian dan memberi kesempatan petani milenial untuk diberikan kesempatan untuk menjadi motor penggerak.

"Untuk mendukung petani milenial tersebut, Kementerian Pertanian sudah melaksanakan pelatihan kewirausahaan petani untuk 800 orang petani milenial," tambah Jokowi.

Mentan Syahrul Yasin Limpo)SYL) mengatakan, hadirkan petani milenial yang pasti, berkapasitas maksimal, berintelektual, berketerampilan, berubah mindset. 

"Petani milenial itu tanpa batas di era digital. Dengan gadgetmu, kau tata kelolakan, kau manajerialkan, kau buat koordinasi satu tempat dengan tempat lainnya, bentuk connecting untuk semakin maju, hitung baik-baik usahamu dari hulu sampai hilir," tegas YSL pada arahan pembukaan Pelatihan Kewirauaahaan bagi Duta Petani Milenial.

"Dan DPM/DPA harus Berkomitmen mewujudkan petani milenial yang berjiwa socioentrepreneurship," pinta SYL.

BBPP Binuang sendiri melatih Duta Petani Milenial, Duta Petani Andalan, dan petani milenial se-Kalimantan Tengah, baik secara virtual maupun tatap muka di Kota Palangka Raya. 

Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si, Kepala BBPP Binuang menyampaikan pentingnya petani milenial membangun jejaring antar start up, dengan pemerintah, dunia usaha dan industri maupun dengan bapak asuh dan angkat agar mempercepat akselerasi usaha. 

"Jaringan petani milenial harus menguasai pasar dan industri dari hulu sampai hilir. Pelatihan bagi milenial tidak hanya sebatas pada pelatihan kewirausahaan tapi akan dilanjutkan dengan pelatihan lainnya guna meningkatkan kapasitas manajerial korporasi," jelas Yulia.

Dalam penyelenggaraan pelatihan Kewirausahaan, BBPP Binuang menghadirkan narasumber dari dunia usaha, seperti petani sukses, dan eksportir, perbankan dari Bank Indonesia dan BRI, dari Dinas Koperasi, dari Karantina Pertanian untuk mengenalkan tata cara ekspor dan prospek dan potensi ekspor komoditas pertanian di Kalimantan.

Dalam kesempatan yang lain, kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi memaparkan bahwa regenerasi petani harus dipercepat untuk menyediakan pangan bagi 273 juta orang.

"Petani harus jeli mengembangkan sektor usahanya agar mendapatkan hasil maksimal,” jelas Dedi.

“Karena itu, mari kita saling bekerja sama satu sama lain, membangun pertanian melalui petani milenial. Semangat jadi kunci bagi para petani milenial untuk terus produktif," pungkas Dedi.[adv]



Lebih baru Lebih lama