Mentan SYL Panen Raya Jagung Nusantara Serempak Bersama 130 Kabupaten

Mentan SYL Panen Raya Jagung Nusantara Serempak Bersama 130 Kabupaten

BERTEMPAT di Desa Banjarsari, Kecamatan Kredenan, Kabupaten Grobogan, Rabu 29 September 2021, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen raya jagung. Panen ini juga diikuti serempak secara virtual di berbagai provinsi dan 130 kabupaten seluruh Indonesia.

Panen jagung Nusantara ini berlangsung secara serempak di 130 kabupaten dan berlokasi di 537 lahan jagung.
 
Panen jagung nusantara ini diikuti secara virtual bersama 4 gubernur, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Utara dan 26 bupati, yakni Bupati Grobogan, Langkat, Karo, Dairi, Gunungmas, Bengkulu Selatan, Sumbawa, Lampung Timur, Sumbawa, Gorontalo Utara, Tapi, Kota Baru, Tanah Laut, Konawe Selatan, Muna, Bengkayang, Kotamobagu, Enrekang, Jeneponto, Bantaeng, Mamasa,Kutar Kartanegara, Sigi, Barito Utara, Brebes, Pohuwatu, Balemo dan Musi Rawas.

Dalam kesempatan tersebut Mentan SYL menjelaskan, panen raya jagung kali ini untuk membuktikan bahwa stok jagung dalam negeri tersedia untuk memenuhi bahan pakan secara mandiri. 

"Sesuai dengan fakta dan melihat kondisi di lapangan secara langsung, Grobogan bahkan memperlihatkan 12 km dari jalan ini, kiri  kanan yang kita lewati semua jagung dan hasilnya juga lebih baik dari tahun lalu," kata Mentan SYL usai melakukan panen jagung nusantara di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan yang turut diikuti provinsi dan kabupaten secara virtual. 

Di mana hal ini sesuai perintah Presiden RI Joko Widodo, jagung merupakan salah satu komoditas yang harus terus digenjot produksinya.

SYL menjelaskan, Kementerian Pertanian bahkan terus memastikan stok dan ketersediaannya dalam kondisi aman dan cukup dengan aktif turun ke lapangan melakukan pendampingan kepada petani, sehingga SDM dari para petani terus mengalami peningkatan. 

Dikatakan Mentan, Dr. Syahrul Yasin Limpo (SYL), pembangunan SDM pertanian wajib untuk terus ditingkatkan dan dilakukan, karena SDM pertanian yang ada saat ini masih didominasi oleh generasi tua dengan tingkat pendidikan yang masih rendah. Kondisi ini diperparah dengan penguasaan lahan yang relatif sempit. 

"Keberhasilan pembangunan Pertanian Indonesia terletak pada kekuatan para petani kita, karena itu kesejahteraan para petani merupakan salah satu tujuan dari program kita," pungkas SYL.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof Dedi Nursyamsy M.Agr mengatakan, pihaknya telah dan akan terus melaksanakan sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM Pertanian.

"Panen raya jagung kali ini yang di ikuti berbagai 4 provinsi dan 130 kabupaten di seluruh Indonesia adalah salah satu bukti adanya peningkatan SDM Pertanian kita,” jelas Dedy.

Kalaupun ada fluktuasi harga, ini bagian dari dinamika. Tentu petani senang karena petani jagung mendapatkan harga yang lebih baik, di atas HAP (Harga Acuan Pembelian).

"Alhamdulillah,  para gubernur dan bupati sesuai data yang sudah dilaporkan kepada kami semua mencapai target yang sudah diberikan," jelas SYL lebih lanjut.

Oleh karena itu, SYL menekankan Pemerintah tetap menjaga agar harga jagung di pasar tidak over high karena juga akan mengganggu subsektor lain. 

Untuk itu, guna membantu para peternak yang terdampak fluktuasi harga jagung, Kementan memberikan subsidi jagung khususnya untuk peternak mandiri.

"Ini tentu quick agenda yang kami telah lakukan sedangkan temporary agendanya yakni di mana ada peternakan maka di sana harus ada backup jagungnya. Dengan demikian distribusinya tidak terhambat lagi," cetusnya.

"Saat ini kita berada di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan yang merupakan salah satu daerah sentra jagung. Seperti yang kita saksikan hamparan jagung yang siap panen. Saat ini petani sedang menikmati harga yang menguntungkan, mohon Pak Menteri agar tidak impor. Ada kabar impor saja harga langsung turun," jelas Sri Sumarni.

Bupati Grobogan, Sri Sumarni pada kesempatan tersebut mengatakan, Kabupaten Grobogan merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam mendukung ketersediaan jagung pipilan kering.

Untuk jagung, perkiraan luas panen 2021 mencapai 121.200 ha dengan produksi 783.700 ton. Sehingga ketersediaan jagung di Grobogan siap memasok kebutuhan pakan ternak.

Gubernur Sumatra Utara (Sumut), yang mengikuti panen raya secara virtual Edy Rahmayadi mengatakan, siap mendukung program Kementan dalam meningkatkan produksi jagung nasional.  

Sumut mempersiapkan 50.000 hektare lahan yang siap digunakan untuk mengembangakan jagung yang terbagi di 4 Kabupaten yakni Deli Serdang, Karo, Simalungun, dan Langkat.

"Sumatera Utara siap kembangkan 50 ribu hektare lahan jagung, Pak Menteri. Kita siap mendukung peningkatan produksi jagung nasional," ucap Edy. 

Sekadar informasi, sentra produksi jagung nasional pada 2021 ini yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat. 

Guna mendukung swasembada pangan, salah satunya jagung, Kementan memberikan dukungan untuk provinsi dan daerah melalui bantuan benih, bantuan alat mesin pertanian serta sarana dan prasarana lainnya. Seperti pupuk hingga jaringan irigasi serta berbagai bantuan lainnya.[advertorial]


Lebih baru Lebih lama