Memuaskan, Petani Katingan Kuala Panen Raya Padi

Memuaskan, Petani Katingan Kuala Panen Raya Padi

SELASA pagi, 13 Juli 2021 di Desa Subur Indah Kecamatan Katingan Kuala, tampak tidak seperti biasa. Hari itu cuaca cerah, masyarakat petani sangat sibuk mempersiapkan combine harvester, papan kayu, umbul-umbul dan berbagai perlengkapan lainnya.

Tampak ibu-ibu juga tidak kalah sibuk memasak dalam jumlah tidak sedikit untuk santap bersama. 
Hari di mana yang dinanti-nantikan petani Katingan Kuala selama kurang lebih empat bulan telah datang. 

Mayoritas masyarakat Katingan Kuala yang merupakan petani gegap gempita untuk menyambut mulainya panen raya padi. 

Panen raya padi dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Propinsi Kalimantan Tengah; Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Katingan; Camat dan Muspika Kecamatan Katingan Kuala; Koordinator BPP dan penyuluh pertanian setempat. 

Panen padi secara simbolis dilaksanakan di Kelompok Tani Karya Membangun II, mengingat waktu tanam pertama di Katingan Kuala adalah Desa Subur Indah, sehingga secara bergilir panen padi akan dilaksanakan sampai selesai.

Potensi padi yang akan dicapai dengan luas lahan yang lebih dari 11 ribu hektare di Katingan Kuala akan memberikan dampak signifikan bagi persediaan beras khusunya di Katingan dan Kotawaringin Timur. 

Hasil ubinan dari berbagai sampel menunjukkan kisaran 3,4 ton per hektare sampai 5,6 ton per hektare. 

Varietas padi yang dipanen selain hibrida juga inpari 42. Kedua varietas ini dominan ditanam di Katingan Kuala selain karena pulen, hasilnya tinggi juga karena adaptif di lahan rawa. 

Aman Nurrahman Kahfi, Widyaiswara BBPP Binuang menyampaikan, beras dari Katingan Kuala sangat dikenal di seantero Kalimantan Tengah karena rasanya yang pulen dan enak. 

"Panen raya ini perlu mendapat apresiasi dari berbagai pihak di tengah kondisi pandemi," tuturnya.

Kekhawatiran petani dalam panen raya ini sama seperti musim lalu, yaitu terserapnya baik gabah maupun beras di pasaran. Bahkan gabah musim lalu masih tersimpan di gudang masing-masing petani akibat harga gabah yang anjlok.

Harapannya petani dapat menjual hasil panen mereka dengan harga yang tinggi atau minimal seperti tahun-tahun sebelumnya.[advertorial]


Lebih baru Lebih lama