YESS Untuk Petani Milenial Kalsel

YESS Untuk Petani Milenial Kalsel

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) kian serius untuk melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian. Setelah Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) akan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). 

Dilansir dari website Kementan, www.pertanian.go.id, YESS merupakan salah satu upaya memfasilitasi kreativitas generasi milenial untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian.

Jika di hulu (budidaya) menggunakan pertanian modern dan di hilir (pengolahan) menggunakan teknologi canggih untuk pengemasan (packaging). Sehingga nilai komoditas tersebut naik 50-100%, bahkan 200%.

Sayangnya, kemampuan mengakses pasar, permodalan hingga kualitas SDM sering menjadi penghambat berkembangnya usaha mereka. Karenanya, IFAD memberikan stimulan dalam bentuk dana pengembangan bagi wirausahawan di Indonesia. Tak kurang dari  55,3 juta dollar AS digelontorkan IFAD untuk program selama 6 tahun program berjalan (2019-2025).

Program akan dilaksanakan di empat propinsi pada 15 kabupaten yaitu Propinsi Kalimantan Selatan (Kab Tanah Laut, Kab Tanah Bumbu, Kab Banjar); Propinsi Sulawesi Selatan (Kab Bantaeng, Kab. Bone, Kab Bulukumba dan Kab Maros); Propinsi Jawa Barat (Kab Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Tasikmalaya dan Kab Subang); dan Propinsi Jawa Timur (Kab Malang, Kab. Malang, Kab Tulungagung dan Kab Pacitan).

Sasaran program adalah kaum muda di perdesaan dari keluarga kurang mampu, serta kaum muda yang beresiko besar terhadap kemiskinan. Target yang akan dicapai selama 6 tahun program ini adalah 320.000 generasi muda di perdesaan.
 
Dengan indikator utama kegiatan. Pertama, 32.500 orang memperoleh pekerjaan di sektor berbasis pertanian. Kedua, 33.500 orang pedesaan meningkat pendapatannya. Ketiga, 50.600 orang mengembangkan usaha dibidang pertanian. Keempat, 100.000 orang mampu menggunakan jasa keuangan, 4.300 diantaranya rumah tangga migran muda. Kelima, 120.000 pemuda memperoleh pendidikan keuangan.
 
Indikator tersebut akan dicapai melalui empat kegiatan utama. Pertama, Rural youth transition to work (peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian). Kedua, Rural Youth Entrepeneurship (Pengembangan Wirausahawan Muda Perdesaan).  Ketiga, Investing to Rural Youth (Fasilitasi akses permodalan). Keempat, Enabling Environment fo Rural Youth (membangun lingkungan usaha yang kondusif). 

"Mudah-mudahan dengan dilaksanakan program YESS ini lahir banyak wirausaha muda, dan pertanian di Kalsel makin maju," ucap Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Sekdaprov Kalsel), Roy Rizali Anwar, melalui Siaran Pers Humas Pemprov Kalsel, saat membuka acara Kerjasama Kemitraan program YESS tingkat Pemprov Kalsel yang diselenggarakan di Hotel Novotel, Banjarbaru, pada Selasa 15 Juni 2021.

Turut hadir Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira, serta pemangku kepentingan dari lingkup Provinsi Kalsel.

Pemprov Kalsel dan Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalsel saling bersinergi dalam menyukseskan program YESS.

Roy menyebutkan proyeksi kegiatan selama 6 tahun. "Peningkatan kapasitas pemuda pedesaan, pengembangan wirausaha muda, dan fasilitas akses permodalan."

Kepala SMK-PP Banjarbaru, Budi Santoso,selaku Penanggung Jawab program YESS di Kalsel, mengungkapkan perlunya dukungan stakeholder. "Untuk mendukung program YESS, maka perlu kemitraan multipemangku dari provinsi."

Ia juga menerangkan, sejak tahun 2019, ada beberapa kegiatan yang sudah dilakukan. Mulai dari pelatihan penyuluh sampai mapping study.

"Saat ini sedang berlangsung mapping study dengan lembaga di UI dan Unpad," ujar Budi Santoso.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Syamsir Rahman, menyebutkan bahwa saat ini terdata ada 3.600 petani milenial di Kalsel.

"Jumlah ini akan naik terus. Tapi kita tidak sekadar data, utamanya bagaimana memberdayakan mereka," katanya.

Menurut Syamsir, bukan hanya tugas Dinas TPH, semua pihak juga harus ikut berkontribusi dalam mendukung sektor pertanian. 

Di sela-sela acara, Penanggung Jawab YESS Kalsel, Budi Santoso, melaksanakan penandatanganan MoU dengan Kepala Balai Latihan Kerja Kalsel Suhirman, Ketua Karang Taruna Kalsel Irwansyah, serta Wakil Rektor III Universitas Lambung Mangkurat Muhammad Fauzi.[advertorial/araska]




Lebih baru Lebih lama