Sempat Mengamuk, Korban Gantung Diri di Pulpis Diduga Depresi

Sempat Mengamuk, Korban Gantung Diri di Pulpis Diduga Depresi

PULANG PISAU, MK - Dua hari sebelum ditemukan tewas dengan posisi tergantung. Pria berinisial S (30) warga Desa Gandang, Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, sempat mengamuk dengan membawa sebilah parang.

"Diduga korban depresi hingga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Sebelumnya juga dari keterangan para saksi korban sempat mengamuk dengan membawa sebilah parang," kata Ipda Laaser Kristovor, Kapolsek Maliku saat dikonfirmasi wartawan metrokalimantan.com, Sabtu (26/6/2021).

Kemudian, lanjut Kapolsek,
sehari sebelum kejadian korban juga sempat menyuruh istri dan anaknya keluar dari rumah dengan alasan takut kalau dirinya (korban) khilaf akan membunuh istri dan anaknya tersebut.

"Usai itu, korban langsung menutup pintu kamar dari dalam dengan cara memaku pintu kamar. Dari keterangan keluarga, tetangga dan teman si korban ini juga sering bermeditasi sendiri di dalam kamar," bebernya dengan cukup singkat.

Sementara perlu diketahui, korban didapati dalam gantung diri pada Jumat (25/6/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat ditemukan, pria yang diketahui memiliki dua orang anak itu, sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Kepada awak media, Kapolres Pulang Pisau AKBP Kurniawan Hartono melalui Kapolsek Maliku Ipda Laaser Kristovor membenarkan adanya warga di wilayah hukum Polsek setempat yang ditemukan dalam keadaan  meninggal dunia akibat gantung diri. 

Dari hasil pemeriksaan oleh pihak dr di Puskesmas Maliku, tidak ditemukan tanda-tanda atau bekas kekerasan pada tubuh korban. Artinya murni bunuh diri diduga akibat depresi.

"Atas kejadian ini, kedepannya jangan ada lagi kasus serupa terjadi. Kalau ada permasalahkan berat dan lain sebagainya, kiranya dapat mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan minta pendapat dengan orang-orang terdekat, karena setiap permasalahan tidak ada yang tidak dapat diselesaikan," pinta Laaser berpesan.

"Tadi kami dari jajaran Polsek Maliku mengikuti proses pemakaman korban," tambahnya.[manan]


Lebih baru Lebih lama