Noda di Bumi Nabi

Noda di Bumi Nabi

Puisi oleh Agatha Qyara Annabella 

Cakrawala meredup mengelabu sendu
Hamparan jasad tak bernyawa membusuk
Cucuran darah mengaliri bumi nan suci
Hilangnya asa diujung aliran nadi

Jerit pilu memekik di antara puing
Sirna diredam gemuruh bising
Seraka marah memupuk memuncak
Tersayat pilu meretak rusak

Di ujung umur dunia nan porakporanda
Sekian banyak doa teralun merdu
Ikrar janji menyatukan tekad merdeka
Estafet perjuangan berkelanjutan tiada berujung

Menguntai harapan di ujung sepi
Merajut doa dalam bias rindu
Mengukir mimpi berkawan lara
Mengharap anugerah Penguasa buana


BIODATA
Agatha Qyara Annabella, lahir pada 29 Agustus 1999, di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. 

Keterangan :
Saat mengirimkan Puisi berjudul “Noda di Bumi Nabi”, Agatha Qyara Annabella masih berstatus Pelajar SMA Negeri 7 Banjarmasin angkatan 2014. 
Puisi “Noda di Bumi Nabi” dimuat dalam Antologi Puisi ASPeG (Aksi Sastra Peduli Gaza), dengan judul antologi “ABAD BURUNG GAGAK DI TANAH PALESTINA”, cetakan pertama September 2015. 
Puisi “Noda di Bumi Nabi” berada pada halaman 23, dengan struktur tipografi rata kiri yang mempunyai Space bar berjarak/ berbeda antara satu bait dengan bait lainnya. Ada sekitar 30 penyair se-Indonesia yang karyanya dimuat dalam antologi “ABAD BURUNG GAGAK DI TANAH PALESTINA” yang berjumlah 124 halaman ini. 

Catatan :
Menyimak tiap jalinan kata yang merangkai larik menjadi bait, di antara duka dan luka. Gaza, kota di perbatasan Palestina, tanah mereka yang dirampas. 
Duka dan luka Gaza di antara kematian, hiasi malam. Duka dan luka Gaza, anak-anaklah yang menjadi korban. Duka dan luka warga Gaza yang berbingkai ketabahan dan ketegaran, bertahan di antara puing-puing reruntuhan bangunan, membuat hati yang peduli turut merintih, hingga menggores pena.
Darah yang membasahi bumi Gaza, adakah kepedulian untukmu Bocah-bocah kecil di Jalur Gaza? 
Persoalan yang terjadi di Gaza, bukan lagi masalah agama, tapi adalah masalah kemanusiaan. Tanah anak-anak Palestina dirampas dan puluhan tahun Palestina berada dalam penindasan Zionis Israel yang didukung oleh negara-negara adikuasa!
Dikutip dari laman web wikipedia, Zionisme  adalah gerakan nasionalis Yahudi internasional yang menghasilkan negara Israel di wilayah Palestina. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1975 dari Resolusi 3379. Resolusi ini menyatakan bahwa Zionisme adalah sebuah bentuk rasisme. Disaat munculnya gerakan zionis ini membuat hak-hak Palestina dirampas terutama pada Anak-anak, banyaknya kekerasan terhadap anak-anak yang dilakukan Zionis membuat Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres meminta Israel untuk menghentikan penggunaan kekerasan senjata terhadap anak-anak. Israel sebagai negara Zionis diberi label oleh PBB sebagai salah satu negara yang menjadi pembunuh anak terbesar di dunia. #israelTeroris, #israelPembunuhanAnakAnakdanWanita, #israelBiadab, #israelTerkutuk, #SaveGaza, #SavePalestina

by #SastraBanua Facebook


Lebih baru Lebih lama