Libatkan Guru BK, Kementan Jaring Minat Generasi Milenial pada Sektor Pertanian

Libatkan Guru BK, Kementan Jaring Minat Generasi Milenial pada Sektor Pertanian

BANJARBARU, MK - Peran guru Bimbingan Konseling (BK) dalam lingkungan pendidikan tidak hanya sebagai pendamping bagi peserta didik yang bermasalah. Justru, dalam era industri dan tenologi saat ini guru BK dituntut untuk memberikan motivasi dan memberikan wadah peserta didik.

Peran mereka tidak lagi hanya sekedar mengarahkan, melainkan membangun karakter dalam diri siswa untuk memilih karirnya, termasuk minat pada sektor pertanian. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sektor pertanian Indonesia merupakan salah satu sektor yang sangat menjanjikan. Mentan kembali menyebutkan bahwa sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang menjanjikan.  

Menurut Mentan SYL, Amerika Serikat dan Jepang telah memperkuat sektor pertanian. Untuk itu pertanian di Indonesia harus semakin maju mandiri dan modern. Apalagi alam Indonesia juga mendukung untuk pertanian, seperti ketersediaan air, lahan, maupun stakeholder. 

"Jika manajemen sektor pertanian dilakukan dengan baik, hasilnya juga akan menjanjikan. Pertanian tidak pernah ingkar janji," ujar Mentan SYL.

Secara terpisah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi melihat tingginya potensi sektor pertanian, maka sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial. 

“Generasi milenial pertanian harus menggunakan kreativitas dan inovasinya. Gunakan tehnik yang modern untuk mencapai produktivitas, sehingga pertanian ke depan tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” paparnya.

SMK-PP Negeri Banjarbaru, sebagai salah satu UPT pendidikan Kementerian Pertanian (Kementan) telah menggelar pelatihan bimbingan karir bagi Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Kegiatan bimbingan karir bagi Guru BK ini merupakan upaya untuk menjaring minat generasi milenial pada sektor pertanian. 

"Kita kenalkan sektor pertanian serta potensi karir sektor pertanian kepada mereka dan mereka akan memotivasi siswa siswinya untuk terjun ke sektor pertanian,” ungkap Budi Santoso, Kepala SMKPP Negeri Banjarbaru.

22 orang Guru BK tingkat SMK Jurusan Pertanian yang berada dalam Wilayah Program  Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu, serta ditambah dari Tapin dan Barito Kuala langsung mendapatkan materi dari Bapedda Provinsi Kalimantan Selatan, Fasilitator, serta dari PPIU Kalsel. 

Materi yang didapat, di antaranya tentang Kebijakan dan Program Kementan, Kebijakan dan Program Bidang Pertanian Tingkat Daerah, Pengembangan Karir dan Profesi Bidang Pertanian, Strategi Integrasi Kegiatan Bimbingan Karir, dan terakhir Penyusunan Program Rencana Aksi.

Winda Novia Destiana, salah seorang guru BK dari SMKN 1 Tapin Selatan mengatakan pelatihan ini menambah ilmu khususnya tentang dunia pertanian. 

“Nantinya ilmu dan informasi tentang program Kementan seperti program YESS akan kami sampaikan ke siswa kami, karena sekolah kami ada jurusan pertanian,” ungkapnya.

Senada dengan Winda, Irwan Daeng Parola dari SMKN 1 Sungai Loban, Tanah Bumbu  serta Hamdiah dari SMKN 1 Bati-Bati Tanah Laut menyatakan bahwa adanya pelatihan ini menambah pemahaman secara mendalam tentang pertanian terlebih tentang hidroponik. 

"Selanjutnya akan kami sosialisasikan ke alumni serta mendata siswa yang berminat berwirausaha dalam bidang pertanian," tutup Irwan.[advertorial]


Lebih baru Lebih lama