PALANGKA RAYA, MK - Di tengah situasi pandemi Covid-19 sejauh ini telah mengubah cara berbelanja masyarakat menjadi dengan sistem online.
Hal tersebut pun para pelaku usaha ekonomi terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dituntut untuk adaptif mengikuti perubahan yang terjadi.
Apalagi, saat ini sudah ada program pemanfaatan platform belanja online (e-commerce) untuk membantu para UMKM lokal supaya meningkatkan visibilitas produk di pasar yang lebih luas.
Ketua Komisi B DPRD Palangka Raya, Nenie A Lambung menguraikan, industri e-commerce ini masih sangat baru. Tapi, di tengah pandemi saat ini maka e-commerce dan marketplace diyakini akan efektif, terlebih dalam implementasinya tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Dilanjutkan legislator dari PDI Perjuangan ini, mendekati bulan Ramadhan 1442 dimungkinkan masyarakat banyak melakukan transaksi jual beli makanan atau kuliner untuk berbuka puasa dan makan sahur bersama keluarga. Karenanya e-commerce dapat mengambil tempat.
"Dapat menjadi momen bagi pelaku usaha dalam memanfaatkan e-commerce, yang sejalan dengan pemberlakuan protokol new normal, yang telah menciptakan batasan-batasan baru antara penjual dan pembeli," bebernya, Kamis (8/4/2021).
Ia berharap, para pelaku UMKM dapat beradaptasi dengan hal baru. Tetap optimis, bahwa di masa pandemi ini penjualan bisa tetap naik, meski dengan jualan secara online. Baik penjualan beras, sayur mayur, buah-buahan, daging dan ikan sangat dimungkinkan.
"Saya berharap Pemerintah Kota dapat mendorong agar UMKM bisa melebarkan sayapnya melalui ranah digital. Terutama dalam memanfaatkan maksimal e-commerce melalui pelatihan sistem penjualan online," tukasnya.[kenedy]
