Safrizal: Berita Hoaks Vaksin Adalah Aksi Terorisme

Safrizal: Berita Hoaks Vaksin Adalah Aksi Terorisme

TERKAIT berita hoaks yang menyebut vaksin membahayakan, Pj Gubernur Kalsel, Dr Safrizal ZA Msi, menilainya sebagai aksi terorisme, karena bisa mengancam keselamatan negara jika orang-orang terhasut dan tidak mau divaksin.

“Kalau vaksin gagal,negara dalam bahaya. Pak Kapolda bertugas memeproses siapa orang yang terlibat,” ucapnya pada Rabu 3 Maret 2021, saat vaksinasi massal tahap kedua di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) , di Mahligai Pancasila Banjarmasin, melalui siaran Pers Humas Pemprov Kalsel.

Pada kesempatan yang sama, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto mengatakan, kampanye di media sosial ini merupakan gerakan terselubung dari orang yang tidak bertanggungjawab dan ingin menggagalkan program vaksinasi.

“Seolah-olah ada masalah dengan vaksin, (padahal,red) tidak ada,” ungkapnya.

Sementara, tokoh agama di Kalsel, KH Hafiz Anshari yang juga ikut divaksin menegaskan tidak ada masalah dengan vaksin yang disuntikkan itu. Bahkan, ia menyerukan kepada masyarakat supaya melakukannya demi kebaikan bersama. Melakukan vaksin itu menurutnya merupakan ibadah, karena sebagai ikhtiar  menghindari suatu penyakit yang terjadi di suatu wilayah.

“Tidak usah ditakutkan, vaksin ini suci dan halal,” tegasnya.

Gerakan vaksin massal menjadi salah satu bentuk kebersamaan melawan covid-19. Penerima vaksin untuk peningkatan kekebalan tubuh terhadap covid-19 itu meliputi unsur masyarakat lanjut usia (lansia), anggota TNI dan Polri, guru, wartawan, perwakilan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang berjumlah sekitar 500 orang.

Safrizal juga mengatakan, bahwa vaksin ini mau tidak mau harus dilakukan masyarakat, jika tidak ingin pandemi ini menjadi catatan sejarah buruk. Ini karena banyak korban jiwa akibat terpapar. Pandemi Covid-19 bisa dicegah dengan vaksinasi untuk memberikan kekebalan bagi tubuh melawan virus yang masuk, atau dengan melemahkan virus tersebut.

“Kenapa harus barataan (semua,red), karena salah satu cara dengan memberikan vaksin yang ditarget 70 persen komunitas memiliki kekebalan  dan vaksinasi dilakukan serentak karena daya imun terbatas,” ujarnya.

Selanjutnya, launching vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum akan serentak dilakukan di seluruh kabupaten/kota se-Kalsel. Safrizal menyebut telah mengeluarkan surat edaran kepada bupati/walikota terkait program ini.

“Setelah ini saya akan mengeluarkan surat edaran bupati/walikota untuk memulai seperti ini. Kelompok vaksin dalam skala besar, agar segera kita tuntaskan,” kata Safrizal. 

Selanjutnya, bagi masyarakat yang sudah divaksin, diingatkan supaya tetap menjaga protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, M. Muslim menambahkan, vaksinasi tahap kedua terutama pada termin satu sebanyak 174.574 penerima dosis dengan sasaran 52,4 persen lansia dan 47,6 persen petugas pelayanan publik.

“Jadi, Kalsel mendapatkan Vaksinasi tahap kedua Kalsel sebesar 69 ribu atau 39 ribu tahap pertama ini,” kata Muslim.

Menurutnya, vaksinasi bagi lansia dan pelayanan publik tahap pertama untuk 4 wilayah prioritas yaitu Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Banjarmasin dan Banjarbaru. 

“Jadi Banjarmasin adalah target terbesar, karena penduduknya banyak dan angka kasusnya tertinggi dan peluncuran vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum juga akan serentak dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota se-Kalsel nantinya,” tegasnya.[araska/adv]

by ARAska Banjar & Humas Pemprov Kalsel
Lebih baru Lebih lama