Gubernur: Sinergitas Tanggulangi Karhutla Tahun 2021 di Kalteng

Gubernur: Sinergitas Tanggulangi Karhutla Tahun 2021 di Kalteng

PALANGKA RAYA, MK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus melakukan upaya antisipasi terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Pemprov bersama TNI Polri juga sudah siap mengerahkan personel sebanyak 8.312 orang, yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Dinas Kehutanan, Brigdalkar KPH, Manggala Agni, MPA/TSAK/BPK dan TAGANA didukung juga dari operasi udara membantu penanganan bencana karhutla di Kalteng tahun 2021.

Itu disampaikan oleh Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran saat apel gelar pasukan sarana prasarana pengendalian karhutla yang digelar di kalaman Kantor Gubernur setempat, Kamis (4/3/2021).

Gubernur mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Satgas penanganan darurat bencana karhutla karena telah bersinergi bersama seluruh Satgas Kabupaten/Kota, stakeholder terkait dan Pemerintah Pusat, secara khusus Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam melaksanakan penanganan darurat bencana karhutla di wilayah Kalteng. 

"Diketahui bersama, potensi ancaman karhutla yang dihadapi dari tahun ke tahun memiliki eskalasi dan karakter yang berbeda-beda disebabkan kondisi lahan, cuaca dan iklim, ditambah dengan peningkatan aktivitas oknum yang tidak bertanggung jawab yang masih melakukan pembakaran," ujarnya 

Diharapkan untuk itu saling bersinergi, kolaborasi dan kerjasama yang baik yang dapat dilakukan untuk upaya pencegahan, penanganan dan penanggulangan, disamping edukasi kepada masyarakat.

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu meyakini sinergisitas dari seluruh stakeholder, lembaga usaha, masyarakat, akademisi dan media dapat mewujudkan komitmen bersama yaitu Kalteng Bebas Kabut Asap di Tahun 2021.

Gubernur juga menegaskan manajemen tanggap darurat serta kemampuan dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana secara cepat dan tanggap harus selalu ditingkatkan. Tidak kalah penting juga lakukan edukasi kepada masyarakat secara persuasif dan terukur.

"Selain bencana alam baik karhutla serta bencana banjir, saat ini kita juga menghadapi bencana nonalam berupa pandemi Covid-19. Hal ini membuat penanggulangan antara keduanya harus tetap berjalan dengan seimbang, yang mengharuskan kita bekerja cepat, inovatif, dan juga berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait," tukasnya.[kenedy]
Lebih baru Lebih lama