Gubernur Kalteng: Petakan Daerah Rawan Kathutla, Antisipasi dan Edukasi

Gubernur Kalteng: Petakan Daerah Rawan Kathutla, Antisipasi dan Edukasi

PALANGKA RAYA, MK - Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran meminta Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk tidak jenuh melakukan upaya pemetaan wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). 

Dengan melakukan pemetaan sejak dini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya karhutla. Selain itu, ditambah upaya antisipasi dengan edukasi dan sosialisasi.

Sugianto juga menyampaikan  kepada tim yang tergabung dalam penanggulangan karhutla untuk memprioritaskan upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring areal rawan hotspot, pemantauan kondisi harian di lapangan dan pengawasan harus sampai level bawah agar dapat meminimalisir potensi karhutla di berbagai daerah.

"Kita sinergikan para Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, dan seluruh elemen untuk memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat sehingga karhutla di Kalteng dapat diminimalisir," katanya, Senin (8/3/2021).

Dilanjutkannya, edukasi kepada masyarakat secara persuasif dan terukur sangat penting dilakukan, agar informasi dan sosialisasi tentang kebencanaan dapat diterima dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat. 

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu menyatakan, pencegahan dan penanganan bencana jangan hanya sebatas pembuatan aturan tanpa aksi yang nyata serta sangsi dan juga penegakan hukum. Namun, diharapkan upaya edukasi terus ditingkatkan agar membantu informasi kepada masyarakat serta bersama-sama dalam menjaga lingkungan.

"Kita harus fokus pada pelaksanaan aturan dan undang-undang dalam upaya mengurangi risiko bencana itu sendiri. Terus tingkatkan edukasi kepada masyarakat, termasuk juga korporasi agar bersasama-sama menjaganya," imbuhnya.

Dikatakan Sugianto, potensi ancaman karhutla yang dihadapi dari tahun ke tahun memiliki eskalasi dan karakter yang berbeda-beda disebabkan kondisi lahan, cuaca dan iklim, ditambah dengan peningkatan aktivitas oknum yang tidak bertanggung jawab yang masih melakukan pembakaran.

Sugianto menegaskan, semangat kebersamaan dalam pencegahan dan penanganan bencana harus dijalin dengan baik dengan seluruh stakeholder, apabila ada penerapan pencegahan dan penanganan bencana yang baik dan patut dicontoh jangan sungkan untuk belajar dan menyempurnakan agar penanganan bencana dapat lebih baik dari waktu kewaktu.

"Berikan pemahaman dan arahan kepada warga agar Kalteng bebas dari karhutla. Termausk juga sebagai wujud perhatian terhadap masyarakat hukum adat, saya telah membuat kebijakan pembukaan lahan boleh di bakar dilahan bukan gambut dan paling banyak 1 hektar per kepala keluarga untuk ditanami padi dan atau tanaman pangan semusim," tegasnya.[kenedy]
Lebih baru Lebih lama