Warga Tuntut Kejelasan Kartu Baimain 2

Warga Tuntut Kejelasan Kartu Baimain 2


BANJARMASIN - Ratusan warga Sungai Gampa RT 22 Kelurahan Sungai Jingah Kecamatan Banjarmasin Utara, mempertanyakan Kartu Banjarmasin Baiman 2 yang diberikan tim pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin Ibnu Sina - Arifin Noor pada Oktober Tahun 2020 lalu.

Pada bagian depan kartu seukuran Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik itu memuat logo rumah banjar, nama warga, nomor anggota dan dibagian bawah kartu tertulis Komunitas Banjarmasin Baiman 2.

Sementara dibagian belakang kartu, tertera nama Yayasan Amanah Baiman Kota Banjarmasin, yang menaungi anggota Banjarmasin Baiman 2. Tak hanya itu dibagian belakang kartu berwarna hitam tersebut juga menyebutkan sejumlah fasilitas yang bisa didapatkan warga seperti pengobatan gratis di dokter pribadi pada tempat praktek yang telah ditentukan, serta bantuan dan santunan lainnya sesuai dengan syarat yang berlaku.

Pada bagian bawah kartu tertera tanggal penerbitan yakni 13 Juni Tahun 2020 yang dibawahnya ada nama dan tandatangan H. Ahmad Baihaqi S.PD, MDA, MMPD selaku Ketua Yayasan dan H. Ibnu Sina S.PI, M.Si selaku Pembina Yayasan Amanah Baiman.

Namun anehnya, warga merasa bingung lantaran kartu yang mereka terima Oktober Tahun 2020 lalu, hingga saat ini tidak jelas apakah benar - benar bisa dipergunakan untuk keperluan berobat, pendidikan dan mendapatkan santunan lainnya, seperti yang dijanjikan saat mereka menerima kartu.


"Kartu ini diserahkan tim pemenangan Pak Ibnu Sina yaitu Pak Baihaqi dan Ibu Masriah. Tujuannya agar warga memberikan dukungan kepada Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dan Arifin Noor. Saat meyerahkan katanya jika nanti menang, warga bisa mendapatkan fasilitas pengobatan gratis, pendidikan gratis, santunan kematian dan lainnya. Sekarang Ibnu Sina terpilih, jadi wajar kami menagih janji kepada beliau," ucapnya.

Fitri mengaku hampir setiap hari mendapat keluhan dan pertanyaan warga pemegang kartu yang intinya menagih sejumlah fasilitas yang dijanjikan dan tertera jelas dalam kartu itu.

"Kebetulan saya diminta membagikan ke warga. Jumlahnya ada 100 lebih. Wajar mereka menagih ke saya. Sementara saya harus menagih kemana. Yang bersangkutan (Baihaqi) sejak menyerahkan kartu tidak pernah datang lagi. Kami hanya minta kepastian kepada Bapak Ibnu Sina. Jika tidak bisa digunakan lebih baik dibuang saja kartu ini," terangnya.

Yani salah satu warga setempat juga menuturkan hal serupa, sejak menerima kartu yang dibagikan tim pemenangan Paslon Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, selalu dikejar warga yang menagih janji berupa fasilitas yang sebelumya dijanjikan.

"Saya juga ikut membagikan kartu ini. Sekarang malah diminta warga realisasinya. Saya bingung kemana harus mengadu. Karena kami sudah memberikan dukungan dan memilih Ibnu Sina - Arifin Noor wajar kami mengadu dan menagih janji kepada beliau,"  bebernya.

Yani berharap ada niat baik dari Walikota Banjarmasin Ibnu Sina atau tim pemenangan yang pada Oktober lalu menyerahkan kartu kepadanya untuk dibagikan kepada warga yang saat ini dalam kondisi kesusahan akibat bencana banjir.

"Apalagi saat ini kondisi banjir. Rumah kami terendam dan perlu mendapatkan bantuan. Jangankan bantuan, didatangi saja tidak pernah," cetusnya.

Fitri dan Yani sangat berharap tim pemenangan atau Walikota Banjarmasin Ibnu Sina bisa datang dan menjelaskan ke warga yang saat ini terus menagih janji yang sebelumnya disampaikan sebelum Pilkada.

"Lihatlah kondisi kami disini sangat membutuhkan pengobatan dan lainnya. Kami berharap ada niat baik dan bisa menemui warga. Kami juga minta kejelasan kartu Banjarmasin Baiman2 ini apa bisa digunakan atau bagaimana. Agar warga jelas dan tidak bingung seperti ini," keluhnya.

Terkait hal tersebut, Ketua Tim Pemenangan Ibnu-Ariffin Bambang Yanto menegaskan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan kartu tersebut, apalagi menjanjikan segala macam bentuk bantuan dan kemudahan kepada warga yang memegang kartu Baiman 2.

“Yang jelas dari tim pemenangan tidak ada mengeluarkan kartu itu,” kata Bambang saat dikonfirmasi, Minggu (31/1/2021).

Ia pun heran karena nama yang disebutkan warga menjanjikan bantuan itu melalui kartu dengan mengaku sebagai tim pemenangan Ibnu Sina-Ariffin Noor, padahal tidak termasuk dalam tim pemenangan.

“Nama yang bersangkutan bukanlah bagian tim,” tukas Politikus Demokrat itu.[rilis]

Lebih baru Lebih lama