PULANG PISAU, MK - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Pulang Pisau, Polda Kalteng, Jumat (26/2/2021) melaksanakan tes urine bagi seluruh personel Polsek Kahayan Hilir (Kahlir).
Kegiatan tersebut dipimpin oleh KBO Satresnarkoba Polres Pulang Pisau, Ipda Imam Santoso di Mako Polsek setempat secara mendadak.
Itu disampaikan langsung Kapolsek Kahayan Hilir, Iptu Widodo kepada sejumlah awak media di Pulang Pisau.
"Hari ini seluruh personel Polsek Kahlir melaksanakan tes urine. Dari 14 orang personel termasuk saya sudah dilakukan tes, dan ada 2 orang yang belum melaksanakan tes tersebut. Dua orang itu, yakni Bripka Fernolop O (melaksanakan tes UKP di Kuala Kapuas), dan Aipda AM Yusuf (tanpa keterangan)," kata Widodo begitu sapaan akrab Kaposlek Kahlir.
Diterangkan perwira balok dua itu, dari hasil tes urin yang digelar Satresnarkoba Polres Pulang Pisau, seluruh personel Polsek Kahlir hasilnya negatif.
"Hasil hasilnya negatif. Tes urin ini dipantau ketat oleh provost Polres Pulpis. Giat ini dalam rangka antisipasi keterlibatan anggota Polri sebagai pemakai dan penyalahgunaan narkoba, tes juga dilaksanakan secara mendadak," ungkapnya.
Ditambahkan Widodo, kegiatan ini sesuai perintah 100 hari kerja Kapolri. Dimana, kata Widodo, Kapolri menegaskan bagi siapa saja anggota polri yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, baik sebagai pemakai terlebih sebagai bandar maka tiada ampun bagi anggota Polri.
"Jadi, Kapolri sudah dan mengingatkan dan sekaligus menegaskan kepada seluruh jajaran polri melarang dan menjadi atensi apabila anggota terlibat penyalahgunaan narkoba, maka akan ditindak secara tegas sesuai peraturan yang berlaku. Hal ini juga perintah langsung dari Kapolda Kalteng siapa anggota Polri menyalahgunakan ancamannya adalah diberhentikan dengan tidak hormat atau pecat dan diproses hukum," tuturnya.
"Oleh karena itu Kapolsek mengimbau jangan sekali-kali anggota polri, khususnya anggota Polsek Kahayan Hilir untuk menjadi pengedar, pemakai, intinya jangan sekali coba-coba terhadap penyalahgunaan narkoba, karena ancamannya tidak main-main. Selain menjalani konsekuensi hukum, akibatnya juga berdampak pada kesehatan kita, keluarga bisa hancur karna narkoba," pungkasnya.[manan]
