Tinjau Jalan Eks Pertamina di Bartim, Gubernur Tegaskan Ini

Tinjau Jalan Eks Pertamina di Bartim, Gubernur Tegaskan Ini

TAMIANG LAYANG, MK - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran meninjau Jalan eks Pertamina di Kabupaten Barito Timur (Bartim), Kamis (6/8/2020).

Dalam peninjauan ruas Jalan eks Pertamina, tepatnya di wilayah Desa Murutuwu, Kecamatan Paju Epat, Sugianto menyempatkan diri untuk berkomunikasi dengan beberapa warga setempat terkait kondisi jalan dan permasalahan yang dihadapi selama ini.

Salah seorang warga ingin permasalahan eks Jalan Pertamina segera diselesaikan. Warga juga menyerahkan penyelesaian permasalahan itu kepada pemerintah.

Permasalahan eks Jalan Pertamina tersebut, menurut warga lainnya, meliputi masalah pelebaran jalan yang seharusnya diberitahukan kepada masyarakat sehingga tidak menimbulkan kontra di tengah masyarakat.

"Kami menerima kesepakatan dengan pihak Pertamina seperti yang Bapak Gubernur katakan, tapi jangan sampai merugikan masyarakat, jangan sampai ada warga yang digusur-gusur," ujar salah seorang warga yang enggan namanya disebut.

Menanggapi hal itu, Gubernur mengungkapkan, terkait permasalahan aset daerah akan segera diperbaiki. Adapun terkait untuk ganti rugi akan diselesaikan dan dipelajari lebih dulu permasalahannya. 

"Yang paling penting saat ini adalah jalan diperbaiki. Dari Pendapatan Asli Daerah yang masuk nantinya bisa digunakan untuk pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya," bebernya.

Menurut pihak Pertamina, perbaikan jalan itu nantinya disinkronkan dengan program Pertamina, seperti program Pertashop atau SPBU mini yang mana nantinya diharapkan di Kalteng dapat berdiri paling tidak satu SPBU mini di satu desa.

Terkait permintaan masyarakat untuk dilibatkan dalam pembicaraan Eks Jalan Pertamina, Gubernur menginstruksikan kepada Bupati Bartim Ampera AY Mebas untuk mengatur teknis pelaksanaannya.

Gubernur juga mengatakan, dalam permasalahan infrastruktur jalan, termasuk eks Jalan Pertamina sepanjang 60 kilometer ini, pasti ada masalah lahan milik masyarakat yang belum selesai.

"Tadi akan kita akomodir pemilik lahan secara teknis untuk melakukan penyelesaian ke Bupatinya. Nah, masalah Pertamina masuk untuk mengurus kembali jalan ini adalah untuk dijadikan jalan khusus," imbuhnya.

Jalan khusus, lanjutnya, yaitu satu jalan itu berbayar, tapi bukan untuk masyarakat, diperuntukkan untuk para pengusaha perkebunan atau pertambangan yang menggunakannya.

"Saya selaku Gubernur lebih menekankan jalan ini harus diaspal supaya masyarakat di sini merasakan aspal," tegasnya.

Lebih lanjut dibeberkannya, di situ sudah mulai menjadi sumber daya ekonomi yang mana ada perkebunan, ada pertambangan, sehingga jalan tersebut perlu di aspal, tidak seperti sekarang yang becek terus.

Gubernur berharap perbaikan ini akan meningkatkan PAD. Maka dari itu, harus ada kerjasama antara BUMN dan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten. 

Yang terpenting, tambahnya, manfaat tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar dan masyarakat Kalteng pada umumnya.

"Harapan saya selaku gubernur jangan sampai ketika Kalimantan Tengah terjadi keributan, investor tidak masuk, kita tidak bisa bekerja dengan aman. Akibatnya, akan merugikan masyarakat Kalimantan Tengah dan pemerintah. Maka dari itu, kondusifitas Kamtibmas dari suatu daerah sangat penting," tandasnya.[kenedy/adv]

Lebih baru Lebih lama