Lindungi Hewan Kesayangan Anda dari Covid-19

Lindungi Hewan Kesayangan Anda dari Covid-19


PADA 5 April 2020, US Departement of Agriculture (USDA) mengumumkan seekor harimau betina berusia 4 tahun yang diberi nama Nadia di Kebun Binatang Bronx, New York City, positif terjangkit SARS-CoV-2. SARS-CoV-2 adalah virus yang sama, yang menyebabkan COVID-19 pada manusia. Harimau Melayu ini diduga terinfeksi oleh karyawan tanpa gejala di kebun binatang Bronx. Harimau ini lalu menjadi hewan pertama di AS yang dinyatakan positif COVID-19.

Nadia mulai menunjukkan salah satu gejala COVID-19 yaitu batuk kering. Gejala ini tidak hanya dialami Nadia, tetapi juga saudara perempuannya Azul, dua harimau Amur, dan tiga singa Afrika. 

Sejauh ini, American Veterinary Medical Association (AVMA) melaporkan telah ada dua ekor anjing dan satu ekor kucing di Hong Kong, bersama dengan satu kucing di Belgia yang telah terinfeksi SARS-CoV-2.

Hewan ini semuanya adalah hewan peliharaan rumahan. Penularan COVID-19 pada mereka diketahui berasal dari pemiliknya, yang telah lebih dulu positif terinfeksi.

Sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti di China melaporkan hasil tes virus corona baru ini pada kucing peliharaan, anjing, babi, ayam, bebek dan musang. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menemukan bahwa kucing dan musang lebih rentang terhadap infeksi COVID-19.

Jadi, hal ini menjawab pertanyaan sebagian besar orang. Bahwa, manusia dapat menularkan COVID-19 ke hewan peliharaan rumah tangga. Namun biasanya, hewan tidak memiliki dan menunjukkan gejala-gejala terserang COVID-19.

Jika Anda memiliki hewan peliharaan dan sedang sakit dengan gejala mirip COVID-19, atau malah Anda sudah positif terinfeksi COVID-19, Anda harus segera mencari pertolongan. Anda bisa meminta tolong seseorang yang Anda kenal atau yang tinggal bersama Anda untuk merawat hewan peliharaan tersebut.

Namun, jika Anda hanya tinggal sendiri dan tidak memiliki orang kepercayaan untuk mengurus hewan peliharaan Anda, usahakan untuk selalu menggunakan masker ketika berinteraksi dengan hewan tersebut.

Praktik pencegahan lainnya juga patut diterapkan. Seperti menjaga kebersihan tangan yang baik, mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan peliharaan, dan menjaga jarak dengan hewan-hewan tersebut.

Pertanyaan mengenai apakah hewan yang sudah terpapar COVID-19 dapat menularkannya ke manusia, masih belum diketahui jawabannya hingga kini.  Sejauh ini, belum ada bukti yang menyebutkan bahwa COVID-19 bisa ditularkan dari hewan ke manusia, kecuali hewan asal virus itu sendiri.

Centers for Disease Control and Prevention juga menyebutkan bahwa mereka sadar adanya sejumlah binatang peliharaan termasuk kucing dan anjing yang terinfeksi virus karena kontak dekat dengan pemiliknya. Jeanette O'Quin, seorang asisten profesor di Departemen Kedokteran Hewan Pencegahan di Ohio State University menegaskan infeksi Covid-19 ini adalah penyakit manusia.

David O'Connor, seorang profesor patologi dan obat-obatan laboratorium di University of Wisconsin-Madison, juga mengatakan pada sebuah studi di China, melaporkan setelah wabah dimulai di Wuhan, 14 persen kucing di daerah itu ditemukan memiliki antibodi virus corona tersebut.

Sementara di Hong Kong, sebuah penelitian baru-baru ini memeriksa 17 ekor anjing dan 8 ekor kucing yang diambil dari keluarga dengan salah satu yang menderita sakit Covid-19. Dalam kelompok itu, dua anjing dinyatakan positif, meski salah satunya menunjukkan infeksi virus yang lemah. Sedangkan kucing-kucing itu tidak positif terinfeksi pada pengujian terbaru.

"Ada banyak tekanan di dunia dan ikatan manusia-hewan sangat penting. Kita seharusnya menikmati hewan peliharaan kita, daripada takut pada mereka," kata Jane Sykes,  seorang profesor kedokteran hewan kecil di University of California, Davis School of Veterinary Medicine

Namun, masyarakat tetap diimbau untuk terus berhati-hati dan bersiap dengan segala kemungkinan yang ada. Menjaga jarak adalah kunci utama dari masalah penularan COVID-19. Namun bukan berarti Anda tidak dapat menghabiskan waktu bersantai dengan hewan peliharaan. Karena, menghabiskan waktu di alam terbuka dapat mengurangi kecemasan baik bagi pemilik, maupun hewan peliharaannya.

Untuk itu, membawa anjing keluar dan bermain masih diperbolehkan, dengan catatan lingkungan tempat tinggalnya memungkinkan dan tidak lupa untuk selalu menjaga jarak dari orang lain.

Jika Anda khawatir hewan peliharaan Anda mungkin menginjak sesuatu saat berada di luar, cukup cuci kaki mereka sampai bersih saat Anda tiba di rumah. Dan tentu saja, cuci tangan Anda juga. Namun jika ingin ekstra hati-hati, setelah berjalan-jalan Anda dapat menggunakan lap chlorhexidine atau mencuci kaki mereka dengan sampo chlorhexidine.

Chlorhexidine adalah desinfektan antibakteri dan antijamur. Chlorhexidine biasanya digunakan sebagai langkah terakhir dalam persiapan bedah. Shampo dan tisu yang mengandung bahan ini dapat ditemukan di sebagian besar toko hewan peliharaan atau dokter hewan.

Apakah chlorhexidine adalah desinfektan yang efektif atau tidak, belum ada yang tahu. Namun, chlorhexidine adalah upaya tindakan pencegahan yang dapat Anda ambil dan terapkan untuk saat ini. Jadi setidaknya, jika akhirnya chlorhexidine tidak berimbas apa-apa dalam pencegahan penularan COVID-19 pada hewan, kaki hewan peliharaan Anda tetap sudah dibersihkan dengan baik.

Jika Anda ingin langkah yang lebih preventif, Anda dapat mengenakan sepatu pada hewan peliharaan sebelum pergi ke luar. Dan nanti ketika kembali, langsung dapat segera Anda cuci.

Membiarkan hewan kesayangan seperti kucing berkeliaran bebas di luar rumah pada masa pandemi COVID-19 seperti ini, tentu bukanlah hal yang baik, karena bisa saja di luar sana ia tertular COVID-19 dari orang yang telah terinfeksi COVID-19 atau tertular dari kucing lain yang telah terinfeksi.

Jangan sampai hanya karena takut pada COVID-19, lalu mengabaikan hewan kesayangan, bahkan menelantarkan atau membunuhnya. Kita semua tentu mencintai hewan peliharaan kita dan ingin merawat mereka dengan baik. Saat ini, mereka diketahui tidak membawa risiko penularan COVID-19 bagi manusia. Namun kenyataannya, manusia dapat membawa risiko penularan COVID-19 pada mereka. Jadi, tetap waspada dan berhati-hati demi keamanan semuanya.

Memberikan asupan/makanan yang baik untuk hewan kesayangan, merupakan faktor penting untuk menjaga imunitas mereka dari serangan penyakit maupun virus, seperti rutin memberikan mereka madu. Karena madu mempunyai kandungan antioksidan dan meningkatkan nafsu makan. Kandungan lain yang ada dalam madu di antaranya air, gula, flavonoid, fenolat, vitamin E, vitamin C, asam amino, serta mineral seperti zinc dan zat besi. Nutrisi dan bahan kimia lainnya pada madu bisa mempercepat penyembuha dengan cara mengurangi rasa sakit, mengurangi infeksi, meningkatkan kinerja sel-sel yang terlibat dalam penyembuhan.

Jika Anda memiliki pertanyaan tentang kesehatan hewan peliharaan Anda, sebisa mungkin langsung hubungi dokter hewan terdekat.

Penulis : Rahman Al-Hakim Banjar

Sumber:

https://www.merdeka.com/jatim/penularan-covid-19-prospek-bahayanya-bagi-hewan-peliharaan-kln.html

https://www.halodoc.com/penularan-virus-corona-pada-hewan-ketahui-hal-ini

https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/13/160300223/kucing-lebih-rentan-terinfeksi-corona-covid-19-ini-langkah-kurangi-risiko

- dan berbagai sumber lainnya

Lebih baru Lebih lama