Fenomena MJO Sebabkan Dinamika Atmosfer Tidak Stabil

Fenomena MJO Sebabkan Dinamika Atmosfer Tidak Stabil

BANJARMASIN, MK – Perkiraan awal Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada bulan Mei 2020, beberapa wilayah Indonesia memasuki musim kemarau. 

Hasil analis BMKG menunjukkan kondisi dinamika atmosfer tidak stabil di wilayah Indonesia. Kondisi ini dipicu aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan Sirkulasi Siklonik.

“MJO dapat diartikan dari awal musim hujan atau awal dari adanya awan dan hujan yang bergerak kearah timur dekat khatulistiwa. Biasanya berpeluang terjadi 30 hingga 60 hari ke depan,” terang Kepala Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor BMKG Kalsel, Karmana, Sabtu (9/5/2020).

Fenomena tersebut akan menimbulkan awal hujan di beberapa wilayah Indonesia. Ini akan berlaku dari 6 sampai 12 Mei. Kondisi cuaca umumnya berawan dan berpotensi hujan ringan dan sedang.

“Suhu udara berkisar antara 23 sampai 35 celcius, kelembapan antara 55 sampai 98 persen, angin umumnya bertiup dari arah timur laut hingga barat daya dengan keepatan berkisar antara 5 sampai 35 kilometer per jam,” tambahnya.

Untuk Kalsel juga mengalami cuaca yang sama. Secara detailnya wilayah Kalsel bagian utara kondisinya berawan dan diperkirakan hujan ringan. Wilayah Kalsel bagian selatan dan barat kondisinya cerah berawan serta berpotensi hujan ringan dan sedang.

“Untuk Kalsel bagian timur kondisinya berawan dan bisa hujan ringan hingga lebat. Sedangkan untuk potensi gelombang tinggi tidak ada. Jadi aman untuk para nelayan yang ingin melaut,” tutup Karmana.[fuad]
Lebih baru Lebih lama