Antisipasi Serangan Hama, Penyuluh POPT dan Mantri Tani Lakukan Monitoring

Antisipasi Serangan Hama, Penyuluh POPT dan Mantri Tani Lakukan Monitoring

MARTAPURA, MK - Era globalisasi baik pasar domestik maupun pasar global, menuntut negara produsen mampu menghasilkan produk pertanian yang bermutu, aman konsumsi, harga bersaing dan ramah lingkungan. Ini sesuai dengan ketentuan world trade organization (WTO). 

Peran perlindungan tanaman dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) sebagai bagian integral persyaratan perdagangan antar negara akan menjadi perhatian pemerintah dan pelaku agribisnis.

Apabila penanganan kegiatan perlindungan tanaman tidak efektif dan tidak tepat, dapat mengakibatkan produktivitas nasional menurun, ketahanan pangan goyah, serta penurunan devisa negara dari ekspor produk-produk pertanian. 

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) merupakan salah satu aparat fungsional pertanian yang melaksanakan program-program pembangunan pertanian, khususnya di bidang proteksi tanaman.

Meski masa pandemi virus Covid-19 seperti saat ini,  tidak menyurutkan semangat PPL, POPT dan Mantri Tani untuk menunaikan tugas pokoknya. 

Ini sebagaimana telah dinyatakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun, tetap produktif di tengah pandemi Covid-19.

Sejalan dengan Kepala Badan BPPSDMP Dedi Nuryamsi menyatakan bahwa para penyuluh pertanian harus aktif dan produktif mendampingi para petani.

“Salah satu kegiatan POPT adalah mendampingi dan mengawal kegiatan petani, termasuk memonitoring dan mengendalikan serangan hama pada tanaman padi,” kata Dedy.

Seperti yang dilakukan oleh Alfian Noor SP selaku PPL, Suparno selaku POPT dan Samaaniah SST, SPt. Saat ini mereka melakukan kegiatan monitoring serangan hama pada tanaman padi, Selasa (19/5/2020).

Monitoring dilakukan pada tanaman padi varietas pandak  lahan seluas 1 hektare milik Kelompok Tani (poktan) Tani Makmur diketuai Herman berlokasi di Desa Aluh Aluh Kecil Muara, Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar.

Menurut Alfian Noor, yang bertugas di BPP Aluh Aluh, selaku penyuluh pertanian, kegiatan monitoring bertujuan untuk memantau dan melihat secara dekat perkembangan dan pertumbuhan padi serta untuk tukar pikiran dan informasi dengan petani.

Suparno mengatakan, saat ini tanaman padi diserang hama ulat penggulung daun dan tungau merah. 

"Dalam waktu dekat akan dilakukan pengendalian dengan insektisida bahan BPMC dan Abimicten jenis Darmabas dan Numicten,” pungkas Suparno.[advertorial]
Lebih baru Lebih lama