Kasi Perlindungan Hutan KPH Kusan Tanbu, Dawan kepada metrokalimantan.com, Rabu (29/4/2020) mengungkapkan, ratusan kayu log yang ditemukan itu akan dibawa ke Jalan RO Banjarbaru, tempat Pengaman Barang Bukti.
"Untuk sementara kayu log tak bertuan hasil temuan ini masih dilakukan proses tahap penghitungan, dan sebagian dibawa ke Banjarbaru," terangnya.
Menurutnya, kayu log tak bertuan ini merupakan hasil temuan aparat TNI-AL di perairan Satui. Usai menemukan itu, mereka langsung berkoordinasi dengan KPH untuk kemudian bersama-sama mencek ke lokasi temuan.
"Berdasarkan keterangan TNI-AL kayu log itu tidak ada yang mengakuinya," imbuhnya.
Sejatinya penebangan liar ini tak lagi dilakukan. Selain bakal berdampak kepada masyarakat dan lingkungan, Kalsel juga lagi gencar-gencarnya melakukan gerakan revolusi hijau.
Seperti diberitakan di beberapa media online pada 28 April 2020
Tim Satuan Tugas Gabungan Pangkalan TNI AL Kotabaru dan Banjarmasin bersama Dishut Kalsel mengamankan kurang lebih 500 batang kayu log tak bertuan.
Ratusan kayi ini diduga hasil pembalakan liar di wilayah perairan Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu yang tak memiliki izin usaha dan Hak Penguasaan Hutan (HPH). Juga tak mengantongi dokumen sah dari Dishut Kalsel.[joni]
